TRIBUNHEALTH.COM - Gigi palsu atau biasa disebut dengan gigi tiruan, dari namanya saja sudah mengindikasikan jenis tiruan dari gigi permanen yang telah tanggal oleh satu dan lain hal.
Gigi palsu menggantikan fungsi gigi permanen.
Fungsi gigi permanen perlu digantikan karena pabila tidak digantikan, maka fungsi-fungsi gigi permanen yang hilang tersebut akan hilang dari pemilik raga.
Maka dari itu, idealnya gigi yang hilang idealnya digantikan oleh gigi palsu.
Baca juga: dr Handayani Puspa Sebut Berbagai Perawatan yang Perlu Dilakukan untuk Mendapatkan Wajah Mochi Skin
Gigi palsu ini seperti namanya, yang menggantikan fungsi gigi asli dimana perannya adalah sebagai:
- Membantu dalam proses mastikasi atau pengunyahan
Jika tidak ada gigi, proses pengunyahan tentu terganggu.
- Gigi berfungsi menjaga perototan ada di posisi ketegangan idealnya.
Bila gigi tidak ada, maka otot akan mengalami kondisi perubahan sehingga bisa mempengaruhi bentuk wajah.
Misalnya, kondisi gigi yang hilang hanya pada bagian tertentu di sisi kanan atau sisi kiri saja, maka bagian tersebut akan terlihat lebih kempot.
Apalagi bagi mereka yang kebetulan gigi sudah tidak ada semuanya, misal pada mereka oleh sutu hal yang harus dicabut atau rusak semua.
Baca juga: Dr. drg. Munawir H Usman, SKG., MAP: Dampak Gigi Keropos, Bisa Menimbulkan Rasa Ngilu pada Gigi
Sehingga tidak lagi bisa dipertahankan, maka diperlukan gigi palsu.
Apabila tidak menggunakan gigi palsu, maka tentu saja wajah akan sangat berubah.
Karena ukuran dimensi wajah seseorangpun akab berubah, terkait dengan estetika.
- Jika tidak menggunakan gigi palsu, maka apabila yang hilang adalah sebagian gigi dan kita tidak menggunakan penggantian gigi palsu.
Apabila yang hilang terletak pada rahang bawah, maka gigi rahang atas akan turun ke bawah.
Dikarenakan ada hukum graitasi yang berlangsung pada gigi tersebut, sehingga gigi rahang atas akan turun ke bawah mengisi kekosongan.
Baca juga: Makanan yang Harus Dihindari ketika Melakukan Pemasangan Clear Aligner menurut drg. Farra Nadiya
Gigi mengalami penurunan dikarenakan gigi pada tulamg rahang bukan menyatu, tetapi hanya dihubungkan oleh serabut-serabut periodonsium.
Sehingga apabila gigi tidak memiliki antagonis atau lawan pada area bawah, maka gigi atas akan turun ke bawah.
Turunnya gigi bisa memicu banyak sekali gangguan, salah satunya dalah kondisi senstif.
Karena akar gigi yang terbuka, kemudian makanan akan mudah menyelip.
Kemudian ggi tersebut turun terlalu jauh, sementara dukungan tulang penyangga kurang maka gigi bisa goyah dan pada akhirnya gigi tersebut bisa lepas.
Baca juga: Begini Pengobatan Dermatitis Atopik di Rumah, Simak Ulasan dr. Kardiana Purnama Dewi, Sp.KK
- Gigi-gigi sekitar bisa miring ke arah rea yang tidak bergigi.
Dikarenakan gigi-gigi pada rahang akan bergerak, dan ketika ada celah yang tidak terisi gigi, maka bisa menjadi area bergeraknya gigi ke area tersebut.
Baik berupa miringnya gigi, maupun gigi bisa bergeser posisinya.
Bahkan posisi gigi bisa tidur ke arah yang tidak bergigi khususnya gigi kanan dan kirinya.
Selain itu juga bisa memicu banyaknya gangguan seperti penyakit periodonsium, terjadinya kantong gusi pada area tersebut dan beberapa gangguan-gangguan lain yang bisa terjadi akibat malposisi gigi yang terjadi akibat imbas tidak adanya gigi pada area yang idalnya bergigi.
Baca juga: Penyebab dan Berbagai Cara Mengoreksi Mata Silinder, Bisa Gunakan Kacamata hingga Operasi
- Area yang tidak bergigi jika tidak diberikan gigi palsu, tulangnya bisa mengalami gangguan atau perubahan
Sehingga bisa mengalami proses penyusutan tulang pada area tersebut.
Hal tersebut merupakan salah satu pemicu untuk bisa menjaga kondisi tulang rahang jaringan pendukung gigi tetap pada kondisi idealnya, maka diperlukan gigi palsu.
Banyak hal yang bisa dialami seseorang apabila tidak menggunakan gigi palsu, termasuk dalam fungsi berbicara.
Apabila seseorang kehilangan giginya dan tidak dilakukan pemasangan gigi palsu, maka pada pengucapan huruf tertentu akan mengalami gangguan.
Dikarenakan fungsi gigi salah satunya dalam berbicara.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribunnews.com bersama dengan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati. Seorang dokter spesialis gigi. Jumat (19/3/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)