TRIBUNHEALTH.COM - Semua jangka waktu dalam mengatasi permasalahan gigi tergantung dengan keluhannya.
Pada umumnya yang perlu berulang pada perawatan endodotreatment pada fase sterilisasi saluran akar.
Perawatan tersebut bisa dilakukan lebih dari 1x, tergantung dengan tingkat keparahan kondisi infeksi yang berlangsung.
Pada satu atau dua pasien, penanganan tidak dilakukan beberapa kali.
Namun, pada pasien lain perawatan endodotreatment bisa dilakukan lebih.
Setiap dokter gigi memiliki perencanaan tindakan dari diagnosa yang sudah diambil oleh dokter.

Baca juga: drg. Farra Nadiya Anjurkan Menggunakan Clear Aligner Saat Seluruh Gigi Permanen Sudah Tumbuh
Umumnya yang bisa dilakukan beberapa kali adalah sterilisasi saluran akar.
Dokter akan menyarankan beberapa hal agar tindakan bisa berhasil.
Sekian prosentase keberhasilan juga ditentukan oleh beberapa variabel, salah saunya adalah kedisiplinan pasien.
Beberapa kasus pada persterilan saluran akar, akan digunakan tambalan sementara.
Tambalan sementara ini bisa rusak dan pecah, sehingga membutuhkan kedisiplinan pasien.
Baca juga: Terlalu Banyak Menggunakan Media Sosial Bisa Turunkan Self Esteem, Cemburu pada Postingan Orang Lain
Pada kasus tertentu meskipun dengan jenis tambalan yang sama, tambalan tersebut cukup kuat.
Tambalan sementara cukup kuat dikarenakan adanya dinding disekitar gigi, sepanjang pasien disiplin menjalankan saran dokter
Dikasus lain, misalkan lubang pada area dinding gigi sudah pecah dan dokter tidak membuat dinding darurat baru maka tambalan tersebut udah hancur dan lepas.
Pada kasus tersebut pasien disarankan untuk tidak menggigit makanan yang keras terlebih dahulu di area gigi yang sedang dirawat dan diberi tambalan sementara.
Baca juga: Benarkah Kulit Pisang Bermanfaat Mengurangi Keluhan Gigi Sensitif? Ini Kata drg. Anastasia Ririen
Makanan keripik bisa memicu pecahnya tambalan sementara.
Padahal pada bebrapa kasus yang harus diperhatikan, obat yang diaplikasikan oleh dokter didalam gigi yang sedang melakukan perawatan saluran akar, bisa saja jenis obat yang tidak boleh tertelan oleh pasien.
Setelah itu dokter akan melakukan tindakan perlindungan, menutupnya dengan tambalan sementara yang lebih keras dari biasanya.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribunnews.com, bersama dengan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati. Jumat (30/10/2020)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)