TRIBUNHEALTH.COM - Thalasemia cukup banyak ditemukan di Indonesia.
Jika dilihat, sel darahnya berukuran kecil dan pucat.
Dokter menyebutkan jika ada seseorang yang mengalami anemia, yang dilihat selain penyebabnya adalah riwayat keluarga.
Apakah ada keluarga yang memiliki Hb rendah.
Dilansir oleh Tribunhealth.com Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Lugyanti Sukrisman menjelaskannya dalam tayangan YouTube KOMPASTV program AYO SEHAT.
Baca juga: dr. Tan Shot Yen Sorot Pola Diet Sehat Cristiano Ronaldo, Bisa Ditiru Semua Orang?
Biasanya pada pemeriksaan laboratorium akan didapatkan sel-sel yang berukuran kecil dan pucat.
Kondisi ini memerlukan tindak lanjut yang lebih baik.

Adapun beberapa kasus memerlukan tranfusi darah.
Menurut dokter, transfusi bisa juga menyebabkan reaksi tranfusi.
Reaksi transfusi merupakan suatu efek samping yang dapat terjadi pada setiap komponen transfusi.
Baik sel darah merah ataupun trombosit dan juga plasma yang mengandung komponen darah.
Reaksi transfusi bisa ringan, gatal-gatal, ada yang berupa demam.
Tetapi juga harus dimonitor karena harus diawasi.
Baca juga: Bukan Makan Ayam Ras, dr. Tan Shot Yen Ingatkan Makanan Kemasan Bisa Jadi Penyebab Obesitas
Ada beberapa gatal yang menjadi reaksi tranfusi yang lebih berat.
Sehingga dokter selalu memonitor pasien jika muncul efek samping.
Kondisi ini dikenal sebagai reaksi tranfusi.
Pada umumnya kondisi ini akan sembuh dengan sendirinya.

Namun biasanya dokter akan menghentikan terlebih dahulu kemudian diobservasi.
Jika saat diberikan obat kemudian membaik, maka transfusi bisa diteruskan.
Apabila reaksinya terus menerus, maka ada beberapa kasus harus menghentikan tindakan tranfusi.
Baca juga: Sakit Gigi setelah Vaksin Covid-19, Berikut Tanggapan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati
Penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Lugyanti Sukrisman dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program AYO SEHAT edisi 29 Juli 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.