Breaking News:

Pakar Punya Pandangan Baru Mengenai Bruxism, Sebut Tetap Punya Efek yang Positif

Pakar menyebut kebiasaan menggertakkan gigi saat tidur bmasih tergolong normal pada tahap tertentu

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Melia Istighfaroh
freepik.com
ilustrasi dokter yang sedang melakukan pemeriksaan gigi 

TRIBUNHEALTH.COM - Kebiasaan menggertakkan gigi saat tidur dianggap memiliki sejumlah efek buruk bagi kesehatan gigi.

Kebiasaan ini dikenal sebagai bruxism dalam dunia medis.

Namun pendapat berbeda diungkapkan seorang profesor dan ketua Academic Center for Dentistry Amsterdam, Frank Lobbezoo.

Dalam pemberitaan Channel News Asia (CNA) Frank tak sera merta menampik efek buruk bruxism.

Namun, dia menyebut bruxism bukan sesuatu yang abnormal.

"Bukan sesuatu yang abnormal untuk menggertakkan (gigi), katanya, dikutip TribunHealth.com dari CNA.

Baca juga: Viral Siswi SMK Meninggal Dunia Diduga Akibat Infeksi Kawat Gigi, Ini Tanggapan drg. Anastasia

Baca juga: Restorasi dan Tambal Gigi Merupakan Solusi untuk Mengatasi Permasalahan Gigi Berlubang

ilustrasi pengeroposan gigi akibat bruxism
ilustrasi pengeroposan gigi akibat bruxism (freepik.com)

CNA menyebut, beberapa ahli id bidang kedokteran gigi, ilmu saraf, psikologi, dan ortopedi, mengatakan perlu ada perubahan paradigma dalam pemahaman kita tentang penyebab dan pengobatan bruxism.

Mereka mengatakan itu adalah perilaku, seperti menguap, bersendawa atau bersin, bukan gangguan.

Studi menyebut, mayoritas orang setidaknya engalami ledakan otot rahang tiga kali atau lebih pada malam hari.

Bahkan, bukti tersebut menyebut hal ini punya efek positif.

2 dari 2 halaman

Menggertaknya gigi memiliki efek membuka jalan napas untuk menghidup lebih banyak oksigen.

Menggertakkan gigi juga merangsang kelenjar ludah untuk melumasi mulut kering dan menetralkan asam lambung.

Baca juga: Dr. drg. Munawir H. Usman, M.AP Paparkan Fluorosis Gigi Sudah Nampak Sejak Dini atau Masa Balita

Baca juga: Waspada Bila Gigi Sensitif dengan Suhu Panas, Simak Ulasan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Berikut Ini

ilustrasi gigi sehat
ilustrasi gigi sehat (jakarta.tribunnews.com)

Karenanya, para peneliti menyorot penggunaan pelindung gigi untuk mencegah bruxism.

Menurut mereka, alat ini justru berbahaya untuk penderita sleep apnea atau gangguan refluks gastrointestinal (GERD) yang parah.

"Ada perawatan berlebihan yang luar biasa untuk masalah yang tidak ada masalah," kata Karen Raphael, psikolog dan profesor di New York University College of Dentistry.

"Tidak ada bukti bahwa pola keausan gigi mencerminkan penggilingan saat ini," lanjutnya.

“Bruxism bukanlah penyakit,” kata Giles Lavigne, seorang ahli saraf, dokter gigi dan profesor di University of Montreal.

"Itu hanya perilaku, dan seperti perilaku apa pun, ketika mencapai tingkat yang mengganggu, Anda mungkin perlu berkonsultasi dengan seseorang."

Baca berita lain tentang kesehatan gigi dan mulut di sini.

(TribunHealth.com/Nur)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.combruxismperawatan gigiKesehatan gigiAsam Lambung
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved