Breaking News:

Viral Siswi SMK Meninggal Dunia Diduga Akibat Infeksi Kawat Gigi, Ini Tanggapan drg. Anastasia

Berikut ini simak tanggapan drg. Anastasia Ririen Pramudyawati mengenai siswi SMK yang dikabarkan meninggal dunia diduga akibat infeksi kawat gigi

Freepik.com
Ilustrasi dokter gigi-simak tanggapan drg. Anastasia Ririen Pramudyawati mengenai siswi SMK yang dikabarkan meninggal dunia diduga akibat infeksi kawat gigi 

TRIBUNHEALTH.COM - Behel gigi merupakan perawatan yang banyak digunakan oleh masyarakat.

Perawatan ini banyak digemari bukan hanya pada orang dewasa saja, melainkan juga para anak-anak hingga remaja.

Behel berfungsi untuk meratakan gigi yang tidak rata.

Tidak hanya itu, behel gigi juga bermanfaat untuk memberikan estetika pada gigi.

Baca juga: Bisakah Mengatasi Keluhan Gigi Sensitif dengan Makan Pedas? Ini Kata drg. R. Ngt. Anastasia Ririen

Namun sayangnya beberapa orang melakukan pemasangan behel gigi dengan cara yang tidak sesuai dengan prosedurnya. Hingga mengakibatkan masalah baru.

Salah satunya seperti infeksi akibat pemasangan behel gigi.

Hal ini dialami oleh seorang siswi SMK pada salah satu daerah.

Atas kejadian tersebut, bagaimana pandangan dokter gigi?

Berikut simak tanggapan dari drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati.

Profil drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati
Profil drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati (Tribunnews.com)

Anastasia lahir di Enarotali, 7 Januari 1971.

2 dari 4 halaman

Ia merupakan lulusan dari Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Saat ini ia tengah menempuh program studi Magister Manajemen Rumah Sakit di Universitas ARS (Adhirajasa Reswara Sanjaya) Bandung, Jawa Barat.

Baca juga: Profil drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati, Dokter Gigi yang Aktif Menjadi Pembicara

Berdasarkan data yang telah diterima TribuHealth.com, Anastasia tercatat telah mempunyai pengalaman pekerjaan di berbagai klinik dan rumah sakit di Indonesia.

Kini ia berpraktek di beberapa tempat. Di antaranya:

- RS YPK Mandiri, Menteng, Jakarta Pusat (2021-sekarang)

- RS Permata Pamulang, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Jawa Barat, Indonesia (2011-sekarang)

- D-smile, Kompleks Wismamas Pondok Cabe, Blok E1 No.23, Cinangka, Sawangan, Depok, Jawa Barat, Indonesia (2012-sekarang).

Tanya:

Selamat siang drg. Anastasia.

Mohon izin bertanya dok.

3 dari 4 halaman

Dokter, beberapa waktu yang lalu, viral mengenai seorang perempuan yang masih duduk di bangku SMK.

Ia baru memasang behel gigi namun dikabarkan bukan dengan dokter gigi.

ilustrasi penggunaan behel
ilustrasi penggunaan behel (grid.ID)

Selanjutnya beberapa minggu kemudian ia mengalami infeksi pada pemasangan behel tersebut.

Merasa tidak tahan dengan rasa sakitnya, ia lantas melepas dengan paksa behel yang ada pada giginya.

Hingga beberapa waktu kemudian ia meninggal dunia.

Kalau boleh tahu dok, mengapa kasus ini bisa terjadi ya dok?

Baca juga: Waspada Bila Gigi Sensitif dengan Suhu Panas, Simak Ulasan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Berikut Ini

Terimakasi.

Uma, Solo.

drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati menjawab:

Sebelumnya saya mohon maaf.

4 dari 4 halaman

Saya tidak bisa memberikan jawaban pasti terkait pertanyaan ini.

Karena saya bukan dokter yang bertanggung jawab menanganinya.

ilustrasi berkunjung ke dokter gigi untuk melakukan perawatan
ilustrasi berkunjung ke dokter gigi untuk melakukan perawatan (kompas.com)

Saya pun sama sekali belum melakukan pemeriksaan apapun terhadap kondisi kesehatan gigi dan mulut penderita.

Baik sebelum meninggal maupun pasca incident yang diberitakan. Yang konon tidak bisa tertolong hingga berpulang pasca berusaha melepas alat yang dipasangkan oleh pihak lain (bukan dokter gigi) pada gigi-geliginya.

Saya belum tahu pasti adakah kaitan kasus terkait behel penderita dengan kondisi terakhir yang dialami penderita tersebut.

Baca juga: Apakah Aman Timbul Rasa Sakit Cenut-cenut pada Gigi yang Diimplan? Ini Kata drg. Andi Tajrin Sp.BM

Kali ini saya akan berbicara mengenai pemasangan behel yang umum, yang tidak berkaitan secara langsung dengan kasus viral tersebut.

Pemasangan behel kepada pasien oleh dokter gigi yang bekerja sesuai kompetensinya dimaksudkan untuk membantu:

- Mengatur dan mengembalikan posisi gigi-geligi individual

- Kondisi harmonisasi hubungan oklusi antar gigi-geligi rahang atas - rahang bawah

Ilustrasi pemasangan behel gigi.
Ilustrasi pemasangan behel gigi. (Pexels.com)

- beserta pengaturan lekung gigi-geligi pada rahang ke ukuran, bentuk, derajat kemiringan/inklinasi dan derajat kelengkungan standard idealnya.

Artinya, itu merupakan salah satu tugas penting seorang dokter gigi terkait bidang ortodonsia sesuai kompetensinya.

Nah, upaya tindakan ini tidak hanya berimbas pada perubahan posisi serta bentuk kelengkungan posisi gigi-geligi, tetapi juga berimbas pada kondisi persendian temporomandibular joint (berada pada area depan telinga bagian dalam).

Baca juga: Apakah Perlu Membersihkan Karang Gigi sebelum Pasang Behel? Ini Kata Dr. drg. Eddy Heriyanto Habar

Dalam perawatan ini, dokter akan melakukan tindakan setelah yakin bahwa kesehatan seluruh gigi-geligi beserta jaringan pendukung gigi sudah normal dan sehat.

Sehingga artinya sebelum melakukan tindakan perawatan ortodonsia, pasien seyogyanya telah melalui semua pemeriksaan serta penuntasan semua jenis perawatan pendahuluan lain di bidang kedokteran gigi.

Seperti periondonsia, penyakit mulut, bedah mulut, dan konservasi gigi.

Sehingga artinya sudah tidak ada masalah lagi yang terkait.

Ilustrasi dokter gigi.
Ilustrasi dokter gigi. (Freepik.com)

Jadi dalam pelaksanaannya tidak bisa dilakukan oleh seseorang yang tidak memiliki kompetensi sebagai dokter gigi.

Karena itu bukan sebatas memasang alat pada gigi pasien.

Melainkan itu sebuah tindakan kompleks dalam pengaturan jaringan keras rongga mulut pasien.

Hal ini juga dapat berpengaruh terhadap kondisi jaringan lunak rongga mulut dan sekitarnya.

Yang selanjutnya membutuhkan persyaratan khusus serta tindakan berjenjang sesuai kasus dan anomalinya.

Dan pada beberapa kasus dimana memerlukan upaya rekonstruksi bentuk tulang serta perbaikan perototan, bisa membutuhkan tindakan lanjut bedah tertentu.

Pasang behel gigi
Pasang behel gigi ((Phoenixns))

Misalnya bedah orthognatic yang melibatkan beberapa dokter spesialis lintas keilmuan di bidang kedokteran gigi dan bahkan kedokteran bedah umum serta kecantikan.

Jenis tindakan yang memerlukan kompetensi khusus tertentu di bidang kedokteran gigi orthodontics serta bedah estetika terkait.

Baca juga: Waspada Fraktur Gigi bisa Sebabkan Penyakit Kanker, Simak Penjelasan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen

Jadi apabila pasien memasang behel atau alat ortodonsia apapun ke pihak yang bukan dokter gigi, saya pribadi belum tahu dasar logis "keilmuan" tindakannya.

Karena saya sendiri tidak paham cara berpikir dari para pihak yang bukan dokter gigi.

Saya hanya paham bagaimana cara berpikir, landasan teori serta tindakan praktek kami sebagai dokter gigi terkait kompetensi.

Silakan ajukan pertanyaan ini kepada pihak lain yang telah merawat penderita sebelum ini.

Karena pasien tersebut mempercayakan tindakan perawatan gigi dan mulutnya pada pihak tersebut, bukan kepada kami (dokter gigi).

Sebagai dokter gigi kami tidak bisa memberikan jawaban atau penjelasan mengatasnamakan pihak yang bukan dokter gigi.

Pada prinsipnya, perawatan orthodonsia seyogyanya hanya dilakukan oleh dokter gigi dan itu haruslah dokter gigi yang berkompeten terkait pilihan/tahapan tindakan dimaksud.

Karena tindakan tersebut adalah tindakan yang kompleks dan membutuhkan dasar pertimbangan tindakan dari seorang dokter berkompeten.

Terimakasih. Selamat siang.

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comdrg. R. Ngt. Anastasia RirienKesehatan gigiKawat GigiBehel
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved