TRIBUNHEALTH.COM - Kehamilan merupakan kabar gembira bagi pasangan yang menanti buah hatinya.
Selama setahun terakhir di masa pandemi, angka kelahiran secara nasional diprediksi melonjak.
Begitu juga dengan angka kematian ibu dan anak.
Dilansir oleh Tribunhealth.com penjelasan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Fita Maulina dalam tayangan YouTube KOMPASTV program AYO SEHAT.
Dari data BKKBN pada bulan Mei 2020, pengguna alat kontrasepsi menurun sekitar 40%.
Baca juga: dr. Adityo Susilo Paparkan Penyebab Terjadinya Long-Haul COVID-19, Begini Penjelasannya
Angka kematian ibu dan bayi pada 2020 meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Peningkatan kejadian putus pakai alat kontrasepsi menjadi salah satu penyebabnya.
Selama pandemi rutinitas layanan kontrasepsi di sejumlah klinik dan bidan terganggu.
Karena khawatir tertular, para calon ibu enggan datang ke klinik.
Kecuali dalam keadaan darurat.
Sementara itu sejumlah tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan harus mengurangi layanan agar tak berpotensi sebagai penular.
Sehingga akses dan layanan kontrasepsi menjadi terkendala.
Menurut dokter, angka kehamilan dan kelahiran di masa pandemi sangat meningkat.
Dokter menyebutkan jika sudah ada 300.000 pasangan yang sedang hamil di masa pandemi.
Baca juga: Bagaimana Agar Terhindar dari Kencing Manis? Berikut Ulasan dr. Mustopa Sp.PD
Work from home ternyata cukup banyak membuat pembuahan terjadi.
Sebelum mengetahui jenis-jenis kontrasepsi, kita harus mengetahui manfaat dari kontrasepsi.
Ada 3 manfaat kontrasepsi.
Pertama adalah bertujuan untuk menjarakkan.
Kedua yakni menunda memiliki anak.
Ketiga adalah menghentikan untuk memiliki keturunan lagi.
Penjelasan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Fita Maulina dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program AYO SEHAT edisi 15 Agustus 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.