TRIBUNHEALTH.COM - Alzheimer merupakan penyakit yang merusak otak secara progresif.
Penyakit ini terus menyerang secara bertahap dari waktu ke waktu.
Akibatnya, akan ada lebih banyak bagian yang terserang, sebagaimana dibahas dalam tayangan Ayo Sehat Kompas TV yang tayang pada Kamis (17/6/2021).
Pada orang yang sudah berusia lanjut, penyakit ini menjadi penyebab umum terjadinya demensia.
Gangguan tersebut membuat penderitanya mengalami penurunan dalam kemampuan berpikir, berperilaku, dan kehidupan sosial.
Umumnya alzheimer terjadi pada mereka yang berusia di atas 65 tahun.
Namun bukan tidak mungkin jika penyakit ini menimpa orang yang lebih muda.

Baca juga: Peneliti Identifikasi Gejala Baru Demensia, Sulit Mendengar Percakapan di Lingkungan Bising
Baca juga: Demensia Bisa Picu Perubahan Perilaku pada Tahap Lanjut, Salah Satunya Lakukan Aktivitas Berulang
Gejala yang dialami antara lain sebagai berikut.
- Kehilangan memori
- Kesulitan dengan tugas yang biasa dilakukan
- Kesulitan memecahkan masalah
- Sering merasa bingung
- Rentan mengalami perubahan suasana hati dan kepribadian
- Menarik diri dari teman, keluarga, dan komunitas
Pada orang yang mengalami alzheimer, bagian otak yang bernama hippocampus akan mengalami pengecilan.
Hal itu dijelaskan Dokter Spesialis Saraf, dr. Debby Amelia ketika menjadi narasumber Ayo Sehat Kompas TV.
Padahal bagian tersebut bertanggung jawab untuk melakukan pemrosesan memori.
"Kemudian sulcus gyrus-nya mulai melebar, merenggang," jelasnya.
Semakin parah alzheimer yang diderita, maka perenggangan semakin besar.
Begitu pula dengan hippocampus yang semakin mengecil.

Baca juga: Belum Tentu Gangguan Jiwa, Dokter Sebut Perubahan Perilaku pada Orang Bisa Disebabkan Demensia Berat
Baca juga: Dok, Mengapa Wanita Lebih Banyak Mengidap Demensia Alzheimer daripada Pria?
"Prosesnya ini berjalan bertahun-tahun."
"Kadang-kadang penderita datang dengan kondisi yang sudah seperti ini (berat)," papar dr. Debby.
Karenanya, dia menekankan pentingnya untuk melakukan deteksi awal demensia alzheimer.
Terkait faktor risiko, dr. Debby menyebut demensia alzheimer bisa didapat dan dibawa.
Artinya, penyakit ini bisa diturunkan lewat genetik.
"Kalau yang dibawa otomatis karena genetik, kemudian penyakit-penyakit yang dibawa misalkan pernah terjadi trauma di kepala," jelasnya.
"Faktor risiko yang meningkatkan dan menurunkan terutama usia."
Semakin tinggi usia, risiko terkena penyakit ini semakin besar.
Jika ditinjau dari jenis kelamin, wanit lebih berisiko terkena demensia alzheimer dari pada pria.
Baca artikel lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)