TRIBUNHEALTH.COM - Dr. drg. Munawir H Usman, SKG., MAP menyebutkan mengenai jangka waktu atau durasi perawatan behel gigi tidak ada ketepatan waktunya.
Penggunaan atau perawatan behel tergantung diagnosa dari makoklusi atau malposisi pada gigi pasien yang membutuhkan perawatan.
Dilansir TribunHealth.com, Dokter Gigi, Dr. drg. Munawir H Usman, SKG., MAP memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribun Palu Official.
Dalam penjelasan tersebut Dr. drg. Munawir H Usman, SKG., MAP melanjutkan pada kasus-kasus gigi yang terbilang simpel, misalnya gigi berjarang, akan lebih cepat dibandingkan dengan kasus multifaktoral atau banyak masalah.
Untuk kasus-kasus simpel seperti gigi berjarang tersebut biasanya membutuhkan waktu sekitar 6 bulan hingga 1 tahun dalam melakukan perawatan behel gigi.
Sedangkan untuk kasus-kasus yang komplit dan sulit biasanya akan membutuhkan waktu tahunan dalam perawatan behel gigi.
Namun itu semua tergantung daripada kedisiplinan pasien saat melakukan kontrol gigi.
Baca juga: Dr. drg. Munawir H Usman, SKG.,MAP: Semua Aspek Perawatan Gigi Mempunyai Risiko Tak Terkecuali Behel

Menurut drg. Munawir, berdasarkan sistem kerja dari behel atau kawat gigi ada yang namanya masa aktif dan masa pasif.
Masa aktif atau aktivasi behel ini, utamanya yang orto fix atau cekatan biasanya masa aktifnya 2 minggu.
"Jadi kondisi karet yang ikut membantu dalam proses pergerakan gigi itu hanya 2 minggu biasanya," terang drg. Munawir.
"Setelah 2 minggu pasien akan merasa tidak ada tarikan atau tidak ada aktivasi pada gigi."
"Pada masa tidak ada aktivasi tersebut, maka tidak ada tarikan dan behel tidak bekerja," lanjutnya.
Hal tersebut juga bisa memperlambat proses perawatan behel gigi.
Pasien yang melakukan perawatan behel gigi juga harus koperatif dan harus melakukan kontrol tepat waktu.
Baca juga: Dr. drg. Munawir H Usman, SKG., MAP Sebut Kawat Gigi Berfungsi untuk Memperbaiki Kelainan pada Gigi

"Misalnya bracket lepas, maka pasien harus segera kontrol untuk dapat memperbaiki bracket yang lepas tersebut," jelas drg. Munawir.
Selain itu, ia juga menganjurkan dalam perawatan behel gigi sebaiknya ditangani oleh satu dokter saja dan tidak berganti-ganti dokter.
Hal ini disarankan karena untuk menghindari risiko-risiko yang tidak diinginkan.
"Ketika ditangani oleh satu dokter, maka proses kemajuan atau progesitas perawatan behel tersebut bisa diketahui secara bersama antara dokter dengan pasien," papar drg. Munawir.
Penjelasan ini disampaikan oleh Dr. drg. Munawir H Usman, SKG., MAP dalam tayangan YouTube Tribun Palu Official pada 16 Februari 2021.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/Irma)