TRIBUNHEALTH.COM - Terapis Wicara dan Direktur Akademi Terapi Wicara, Hikmatun Sadiah, A.Md.T.W, M.Pd mengatakan gagap wajar dialami semua anak.
Hal itu dia sampaikan ketika menjadi narasumber dalam program Ayo Sehat Kompas TV, yang tayang pada Jumat (27/8/2021).
Pada tahap perkembangan balita, dia mengatakan semua anak wajar mengalami gagap.
"Jadi pada usia dua.. paling lambat enam tahun, setiap anak itu akan mengalami masa dimana namanya normal disfluensi," jelasnya dikutip TribunHealth.com.
Itu tahapan ketika anak berbicara dengan mengulang beberapa kosa kata.
Baca juga: Cara Mengajarkan Bahasa Ekspresif pada Anak dengan Baik, dari dr. Roro Rukmi Windi Perdani, Sp.A
Baca juga: Bukan Hanya Bahasa Ekspresif, Dokter Tekankan Bahasa Reseptif juga Penting dalam Kemampuan Bicara

Normalnya, proses ini akan berhenti dengan sendirinya dan anak bisa berbicara normal.
Namun kondisi ini tak berjalan baik pada anak yang mengalami gagap.
Pada mereka, kondisi ini menetap.
"Pada kasus gagap, begitu selesai tahapan ini usianya 6 tahun, dia menghilang... pada kasus gagap ini menetap," paparnya.
Kondisi-kondisi seperti inilah yang perlu diidentifikasi oleh orangtua.
Orangtua perlu cermat dengan berbagai aspek perkembangan anak, tak terkecuali aspek berbahasa.
Baca juga: Drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Jelaskan Pentingnya Edukasi Kesehatan Gigi Sejak Dini pada Anak
Baca juga: Tak Hanya Gangguan Berbicara, Afasia juga Bisa Pengaruhi Kemampuan Membaca dan Menulis

Dengan demikian, kasus gagap bisa diidentifikasi lebih awal dan mendapat penanganan profesional dengan tepat.
Apa lagi, jika memang ada riwayat keluarga yang mengalami gagap.
"Dulu papanya juga terlambat... Jadi ya sudah, biarkan saja," contohnya.
Padahal, riwayat dalam keluarga justru bisa menjadi acuan tambahan untuk lebih waspada.
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Nur)