TRIBUNHEALTH.COM - Trauma berkunjung ke dokter gigi mudah dialami oleh anak-anak.
Kondisi ini biasanya terjadi saat pertama kali anak memeriksakan diri ke dokter gigi.
Bila kondisi demikian terjadi, biasanya anak akan sulit untuk diajak ke dokter gigi kembali akibat rasa trauma yang belum menghilang.
Baca juga: dr. Luciana Intanti Putrijaya, M.SC., Sp.A: Kecanduan Gadget Dapat Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak
Trauma ini biasanya dialami oleh anak yang sudah memasuki usia sekolah dasar. Seperti usia 8 tahun.
Lantas bagaimana cara mengatasi trauma tersebut?

Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribunnews, Drg. R. Ngt. Anastasia Ririen memberikan tipsnya.
Berdasarkan penuturan Anastasia, sebaiknya orangtua tidak memaksa anak untuk berkunjung ke dokter gigi.
"Jangan sampai dipaksa untuk pergi ke dokter gigi, tunggu sampai anak mau," ungkapnya.
Baca juga: Dr. drg. Eddy Heriyanto Habar, Sp. Ort(K) Jelaskan Tips Mencegah Braket Terlepas dari Behel
Meski demikian, orangtua juga perlu aktif memberikan motivasi kepada anak agar anak bersedia berkunjung ke dokter gigi.

Terkecuali bila anak mengalami masalah darurat yang harus segera diperiksa oleh dokter gigi.
Bila kondisi demikian, maka anak bisa diajak ke dokter gigi namun dengan cara yang tidak agresif.
Misalnya sebelum membawa anak masuk bertemu dengan dokter gigi, orangtua bisa mengajak anak untuk bermain.
Baca juga: Saran drg. R. Ngt. Anastasia Ririen pada Anak Usia 3 tahun yang Alami Trauma ke Dokter Gigi

Kemudian mengajak anak untuk berkenalan dengan dokter gigi yang menanganinya.
Cara ini dianggap mampu membuat anak bisa lebih percaya kepada sang dokter.
Selain itu juga membuat anak menjadi berani apabila diberikan penanganan oleh dokter gigi tersebut.
Baca juga: Cara Drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Atasi Trauma Anak Berkunjung ke Dokter Gigi
Penjelasan Drg. R. Ngt. Anastasia Ririen ini dikutip dari tayangan YouTube Tribunnews, 6 November 2020.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)