Breaking News:

dr. Edward Pandu Wiriansya Jelaskan Penyebab Bercak Putih pada Paru-paru setelah Terinfeksi COVID-19

Menurut dr. Edward Pandu Wiriansya bercak putih pada hasil rontgen pasien COVID-19 bisa dikatakan emonia ataupun fibrotik.

kompas.com
Ilustrasi bercak putih pada paru setelah terinfeksi COVID-19, menurut dr. Edward Pandu Wiriansya kondisi ini akibat dari reaksi tubuh dalam melawan COVID-19 

TRIBUNHEALTH.COM - COVID-19 mampu memberikan gejala respirasi, yakni seperti sesak dan batuk.

Bercak putih pada hasil rontgen pasien COVID-19 bisa dikatakan emonia ataupun fibrotik.

Dilansir oleh Tribunhealth.com penjelasan Dokter Spesialis Pulmonologi dan Respirasi (Paru), dr. Edward Pandu Wiriansya dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 23 Agustus 2021.

Kondisi ini akibat dari reaksi tubuh dalam melawan COVID-19.

Baca juga: Dr. drg. Tri Setyawati, M.Sc. Menjelaskan Penyebab Sariawan saat Berpuasa

Sehingga terjadi sekresi lendir.

Jika disinar radiologi, akan menghasilkan bercak.

Biasanya bercak akan hilang dalam waktu cukup lama.

Ilustrasi paru-paru pasien COVID-19,
Ilustrasi paru-paru pasien COVID-19, menurut dr. Edward Pandu Wiriansya bercak tidak bisa langsung hilang(tribunnews.com)

Yakni selama 2 minggu hingga 1 bulan pemulihannya.

Tapi bukan berarti akan sembuh setelah itu.

Masa pemulihannya cukup lama.

2 dari 3 halaman

Bercak tidak bisa langsung hilang.

Selama ada keluhan harus memantau diri sendiri di rumah.

Serta rutin memeriksa frekuensi nafas.

Memeriksa suhu dan saturasi.

Baca juga: Berikut Ini Cara Perawatan Kanker Mulut, Bisa Gunakan Kombinasi Beberapa Metode

Kemudian rutin berkonsultasi dengan dokter-dokter terkait keluhan-keluhan yang ditemukan setelah masa penyembuhan COVID-19.

Ketika virus COVID-19 menginfeksi paru-paru, maka ia akan melepaskan mediator-mediator imun.

Dimana akan melepaskan sitokin.

Pelepasan ini berdampak pada gejala.

Profil dr. Edward Pandu Wiriansya, Sp.P. (K).
Profil dr. Edward Pandu Wiriansya, Sp.P. (K). (Dokumen pribadi dr. Edward Pandu Wiriansya, Sp.P. (K).)

Tergantung dari besarnya pelepasan mediator imun.

Semakin besar, maka semakin besar gejalanya.

3 dari 3 halaman

Terkadang virus sudah mati dan pasien sudah dinyatakan sembuh, cuman terkadang gejalanya masih ada.

Ini adalah sisa-sisa dari pelepasan tersebut.

Baca juga: drg. Sri Pamungkas Sigit Nardiatmo Bagikan Tips Memilih Sikat Gigi yang Tepat

Penjelasan Dokter Spesialis Pulmonologi dan Respirasi (Paru), dr. Edward Pandu Wiriansya dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 23 Agustus 2021.

(Tribunhealth.com/Dhiyanti)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comparu-paruCovid-19dr. Edward Pandu Wiriansya Sp.P (K)
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved