TRIBUNHEALTH.COM - Selain masalah pencernaan, sariwan merupakan salah satu masalah kesehatan mulut yang umum terjadi saat puasa.
Puasa menyebabkan mulut menjadi kering dan memicu bertambahnya bakteri.
Selain resiko bau mulut, juga bisa menyebabkan resiko terjadinya sariawan yang terasa nyeri.
Sariawa merupakan luka kecil, dangkal, dan terasa nyeri yang muncul di jaringan lunak mulut.
Sariwan bisa muncul hanya satu atau beberapa sekaligus, tetapi sariwan tidak dapat menular.
Mengalami sariawan saat puasa akan mengganggu dan membuat tidak nyaman.

Baca juga: Berikut Ini Cara Perawatan Kanker Mulut, Bisa Gunakan Kombinasi Beberapa Metode
Hal ini tentu mengganggu kelancaran saat berpuasa.
Selain nyeri, sariawan juga menyebabkan kesulitan makan, minum dan mulut menjadi lebih kering.
Penyebab terjadinya sariwan adalah karena infeksi yang disebabkan oleh pertumbhan jamur candida albicans.
Jamur candida hidup didalam tubuh dan permukaan kulit yang tidak menyebabkan masalah serius.
Namun, apabila jamur terus berkembang biak, maka bisa menyebabkan infeksi yang semakin parah.
Terjadinya sariawan saat berpuasa biasanya dikarenakan kurang vitamin.
Baca juga: Kenali Berbagai Jenis dan Gejala Kanker Mulut, Termasuk Sariawan Tak Kunjung Sembuh
Sehingga kondisi jaringan lunak didalam mulut menjadi tidak kuat atau tidak kondusif.
Misalnya akibat konsumsi makanan yang terlalu panas.
Kurangnya vitamin, asupan buah dan sayur, sehingga lebih mudah melepuh, menjadi luka dan sriawan.
Konsumsi makanan yang juga bisa menyebabkan sariawan.
Makanan yang pedas mengandung senyawa yang bisa menyebabkan terlepasnya mukosa mulut, sehingga menimbulkan rasa pedas.
Hindari makanan yang terlalu manis, terlalu pedas dan terlalu keras.
Dikarenakan hanya mengonsumsi sayur dan buah hanya saat sahur dan berbuka puasa, tentu kondisi jaringan didalam mulut lebih rentan mengalami luka dan sariawan.
Baca juga: Alami Gangguan Pendengaran, Apakah Bisa Sebuh? Ini Jawaban dr. Ibrahim Irsan Nasution
Sehingga perlu konsumsi vitamin dan suplemen untuk mengimbangi.
Biasanya setelah mengonsumsi sayur dan buah hanya sedikit sudah merasa kenyang, sedangkan kebutuhan belum terpenuhi.
Oleh karena itu, kebutuhan tubuh dapat dibantu dengan suplemen dan vitamin C.
Ini dikutip dari channel YouTube Tribun Health, dan disampaikan oleh Dr. drg. Tri Setyawati, M.Sc. Sabtu (24/4/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)