TRIBUNHEALTH.COM - GERD (gastroesophageal reflux disease) atau penyakit asam lambung bisa disebabkan karena melemahnya katup yang terletak di tenggorokan bagian bawah.
Asam lambung atau GERD yakni munculnya sensai terbakar akibat naiknya asam lambung ke kerongkongan.
Penyakit asam lambung bisa dialami oleh usia dewasa maupun anak-anak.
Penyakit GERD bisa disebuhkan dan bisa dikontrol.
Ada obat-obatan yang didesain untuk mengurangi paparah kerongkongan terhadap asam lambung.
Selain itu juga ada obat yang melapisi dinding lambung dan kerongkongan.
Namun penggunaan obat harus sesuai dengan instruksi dokter.

Baca juga: dr. Eleonora Mitaning C,M.Gizi,Sp.GK: Gunakan Aplikasi Pemesan Makanan dengan Bijak Saat Sedang Diet
Karena ada waktu-waktu tertentu yang dianjurkan oleh dokter.
Misalnya konsumsi obat selama 2 minggu samapi dengan 1 bulan atau bahkan hingga 2 bulan, barulah berhenti minum obat.
Dengan pengobatan yang benar, biasanya angka kekambuhan GERD sangat kecil bisa sampai sembuh total.
GERD tetap bisa kambuh, namun apabila sudah menjalani pengobatan dengan benar mungkin gejalanya sangat ringan.
Yang lebih penting adalah pola makan dan gaya hidup tetap harus berdampingan dengan obat-obatan yang diberikan oleh dokter.
Dikarenakan obat yang diberikan oleh dokter akan bekerja lebih efektif apabila pola makan atau gaya hidupnya diubah.
Mengobati GERD tidak hanya dengan obat, tetapi juga harus menjaga pola makan dan gaya hidup.
Baca juga: Mengatasi Gigi Sensitif Pasca Bleaching Gigi, Simak Penjelasan drg. Sri Pamungkas Sigit Nardiatmo
Pengobatan dan perubahan gaya hidup harus dilakukan secara bersamaan.
Meskipun pola makan saja yang dirubah tetapi kondisi berat, tetap memerlukan obat-obatan.
Kebanyakan GERD mengganggu pola tidur normal, karena tinggunya asam lambung terutama di malam hari.
Sehingga mengakibatkan gangguan pola tidur.
Ketika dilakukan pengobatan terhadap GERDnya, kebanyakan pasien bisa kembali ke pola tidur normal.
Pola tidur juga berpengaruh dengan timbulnya GERD.
Baca juga: Cara Mengatasi Gigi Sensitif Akibat Fraktur Gigi, Simak Ulasan drg. Sri Pamungkas Sigit Nardiatmo
Sering begadang atau makan malam dekat dengan jam tidur akan menyebabkan GERD.
GERD dan pola tidur cukup berkaitan erat.
Untuk serangan awal atau ringan, masih bisa menggunakan obat bebas yang dibeli di apotik atau toko untuk meringankan gejala, tapi pada umumnya bekerja sementara.
Apabila serangan berulang dan semakin berat, memerlukan obat-obatan dengan resep dokter.
Jika serangan GERD dirasa semakin parah, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.
Ini disampaikan pada channel YouTube Kompas Reporter on Location, bersama dengan dr. Hasan Maulahela, Sp.PD-KGEH. Seorang dokter spesialis penyakit dalam Gastroenterlogi Hepatologi. Kamis (4/3/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)