Breaking News:

Kenapa Berat Badan pada Masa Pandemi Meningkat? Simak Ulasan dr. Eleonora Mitaning C, M.Gizi, Sp.GK

WFH dan kegiatan di rumah lainnya membuat orang lebih banyak mengkonsumsi makanan, baik nyemil ataupun makan berat dan tidak diimbangi dengan olahraga

Penulis: Irma Rahmasari | Editor: Melia Istighfaroh
kompas.com
ilustrasi seseorang yang mengalami peningkatan berat badan 

TRIBUNHEALTH.COM - Pandemi Covid-19 membuat banyak orang untuk di rumah saja atau tidak meninggalkan rumah.

Terlebih lagi adanya peraturan untuk work from home (wfh) dan sekolah dari rumah.

dr. Eleonora Mitaning Christy, M.Gizi, Sp.GK menjelaskan ada beberapa penelitian dari luar negeri seperti Amerika dan Polandia mengenai kenaikan berat badan.

Penelitian yang dilakukan di Amerika pada tahun 2020 dengan melibatkan 1.000 orang, saat pandemi ini ada 22% orang yang mengalami kenaikan berat badan.

Pandemi Covid-19 memiliki aturan untuk work from home. Selama work from home ini ada yang mengalami kenaikan berat badan dari 2,5 kg hingga 5 kg.

Sedangakan studi di Polandia tahun 2020, selama pandemi dan kegiatan di rumah ada peningkatan berat badan sebanyak 30% dari yang menjalami kegiatan di rumah.

Namun tidak hanya kenaikan berat badan, dari 1.000 penelitian tersebut ada juga yang mengalami penurunan berat badan sekitar 18%.

Baca juga: Sederet Penyebab Berat Badan Turun Drastis Tiba-tiba, Stres hingga Diabetes yang Tak Terdiagnosis

ilustrasi menambah berat badan
ilustrasi menambah berat badan (kompas.com)

Dilansir TribunHealth.com, Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr. Eleonora Mitaning Christy, M.Gizi, Sp.GK memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribun Jatim Official.

Menurut dr. Eleonora, di Indonesia sendiri belum ada penelitian jangka panjang tentang kenaikan berat badan dan penurunan berat badan di masa pandemi ini.

"Namun kalau yang dari saya lihat, dari pasien-pasein yang datang ke saya banyak yang mengalami peningkatan berat badan," papar dr. Eleonora.

2 dari 3 halaman

Lalu, mengapa berat badan pada masa pandemi lebih banyak mengalami peningkatkan?

dr. Eleonora menjelaskan peningkatkan berat badan selama pandemi ini terjadi karena beberapa faktor.

- Kurangnya aktivitas fisik di rumah

- Stres saat memikirkan pandemi sehingga membuat pola makan tidak terkontrol

- Stres kurang tidur dan kemudian larinya ke makanan

Kondisi-kondisi tersebutlah yang memicu adanya kenaikan badan saat pandemi ini.

Baca juga: Cara Menambah Berat Badan bagi Penderita Asam Lambung Menurut dr. Muhammad Fiarry Fikaris

Ilustrasi seseorang yang suka nyemil
Ilustrasi seseorang yang suka nyemil (palembang.tribunnews.com)

WFH dan kegiatan di rumah lainnya membuat orang lebih banyak mengkonsumsi makanan, baik nyemil ataupun makan berat.

Namun kondisi tersebut tidak diimbangi dengan gerak atau olahraga, sehingga hal inilah yang memicu terjadinya peningkatan berat badan.

Tidak hanya kenaikan berat badan saja, di masa pandemi ini juga ada yang mengalami penurunan berat badan karena bisa mengantur pola makannya.

Selain itu, saat pandemi makan lebih banyak di rumah dan makan-makanan yang bernutrisi yang membuat berat badan terjaga.

3 dari 3 halaman

Kendati demikian, trend kenaikan berat badan dan penurunan berat badan di masa pandemi ini masih banyak yang mengalami kenaikan berat badan daripada yang mengalami penurunan berat badan.

Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr. Eleonora Mitaning Christy, M.Gizi, Sp.GK dalam tayangan YouTube Tribun Jatim Official pada 15 Maret 2021.

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

(Tribunhealth.com/Irma)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comPandemi Covid-19dr. Eleonora Mitaning C M.Gizi Sp.GKDokter Ahli GiziWFOWFH
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved