TRIBUNHEALTH.COM - Setiap orang memiliki warna gigi yang berbeda-beda.
Dokter gigi menyebutkan jika warna gigi juga dipengaruhi oleh faktor keturunan atau faktor genetik.
Bahkan ada yang sejak lahir, saat mulai tumbuh gigi cenderung memiliki email yang lebih tipis.
Serta memilki dentin gigi yang lebih tebal.
Dilansir oleh Tribunhealth.com penjelasan Dokter Gigi, drg. Nabila Amalia H dalam tayangan YouTube Tribun Palu Official program SMILE.
Baca juga: dr. Edward Pandu Wiriansya Sp.P(K) Paparkan Jika COVID-19 Bisa Menginfeksi Organ Lain Selain Paru
Sehingga otomatis gigi yang dimiliki cenderung berwarna kuning.
Kondisi ini disebut sebagai dentinogenesis imperfecta.
Sebaliknya jika dentin lebih tipis dan email gigi lebih tebal, gigi akan cenderung lebih putih.

Kondisi ini disebut sebagai amelogenesis imperfecta.
Keduanya ini bisa dialami oleh gigi susu dan gigi permanen.
Seseorang yang jarang sikat gigi juga dapat memengaruhi warna gigi.
Teknik sikat gigi yang tidak tepat juga dapat memicu perubahan warna gigi.
Hal ini menyebabkan penumpukkan bakteri di rongga mulut dan bisa menyebabkan sifat asam di rongga mulut.
Sifat asam cenderung mengikis gigi.
Baca juga: dr. Edward Pandu Wiriansya Sp.P(K) Sebut Perokok Merupakan Faktor Risiko Tinggi Terpapar COVID-19
Pengikisan menyebabkan gigi menjadi menipis.
Sehingga gigi akan cenderung berwarna kuning.
Dokter gigi sarankan untuk rajin menggosok gigi dengan baik dan benar.
Selain membersihkan gigi, juga perlu membersihkan lidah.
Serta rutin membersihkan karang gigi ke dokter gigi.
Penjelasan Dokter Gigi, drg. Nabila Amalia H dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Palu Official program SMILE edisi 26 Januari 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.