Breaking News:

Kontrol Hipertensi dengan Benar untuk Mencegah Terjadinya Penyakit Stroke

Stroke merupakan penyakit yang menyerang sistem persarafan. Penyakit stroke tidak hanya terjadi pada usia senja, tapi bisa dialami oleh usia muda.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ekarista Rahmawati
Pixabay
Ilustrasi Hipertensi 

TRIBUNHEALTH.COM - Penyakit stroke merupakan penyebab penyakit kematian tertinggi setiap tahunnya.

Penyakit stroke dahulu terkesan penyakit yang menyerang usia senja pada umur 50 tahun lebih.

Namun, penyakit stroke juga bisa menyerang pada umur yang masih muda.

Dan ternyata faktor gaya hidup adalah penyebab utama dari munculnya stroke di usia muda.

Penyakit stroke umumnya terjadi akibat penyumbatan pembuluh darah ataupun pecahnya pembuluh darah yang menyebabkan terganggunya aliran oksigen yang diperlukan otak.

Lebih jauh lagi, hal ini bisa menyebabkan sel atau jaringan menjadi mati.

Ilustrasi Hipertensi
Ilustrasi Hipertensi (Pixabay)

Baca juga: Benarkah Kelenjar Getah Bening DIobati Berdasarkan Penyebabnya? Simak Ulasan dr. Eka Ginanjar Sp.PD

Stroke adalah serangan tiba-tiba yang terjadi di sel otak kita.

Karena sel otak kita tidak mendapatkan oksigen dengan baik.

Dua jenis stroke yaitu stroke pendarahan dan stroke non-pendarahan.

Faktor resiko stroke yang tidak bisa dikontrol adalah genetik dan usia.

2 dari 4 halaman

Faktor resiko stroke yang dapat kita kontrol adalah hipertensi, penyakit jantung, gula, kekentalan darah, kegemukan, merokok dan banyak hal lain.

Kita harus rajin Check up meskipun masih muda.

Apalagi karena dengan mudahnya kita mendapat makanan, usia muda bukan berarti kolesterol tergolong bagus.

Baca juga: Penerapan Pola Makan Seimbang untuk Mencukupi Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil

Kenyataannya banyak pasien yang mengalami kolesterol tinggi pada usia yang masih muda.

Kolesterol dan gula adalah salah satu faktor pemicu terjadinya stroke.

Gejala dan tanda-tanda stroke:

- Senyum tidak sometris, tersedak, sulit menelan air minum secara tiba-tiba

- Gerak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba

- Bicara pelo/tiba-tiba tidak dapat berbicara atau tidak mengerti kata-kata/tidak fokus

- Kebas atau baal, atau kesemutan separuh tubuh

3 dari 4 halaman

- Rabun, pandangan atau mata kabur secara tiba-tiba

- Sakit kepala hebat dan gangguan fungsi keseimbangan

Baca juga: drg. R. Ngt. Anastasia: Kunjungan Pasien ke Dokter Gigi Bergantung dengan Kasus yang Dialami

Hipertensi adalah faktor resiko yang paling tinggi diterjadinya stroke.

Karena dari hipertensi ini menyebabkan pembuluh darah pecah, kalau tekanan terlalu tinggi.

Pembuluh darah bisa sempit jika terjadi penyempitan.

Sehingga oksigen tidak cukup memasuki otak, sehingga sel otak menjadi rusak karena tidak mendapatkan oksigen denga baik.

Maka dari itu, hipertensi harus dikontrol dengan baik dan benar.

Kita harus minum obat seumur hidup bila memang menderita hipertensi.

Penanganan stroke harus segera dilakukan saat golden moment/golden time yaitu kurang dari 6 jam.

Baca juga: Bagaimana Mengatasi Ngilu pada Gigi Patah? Berikut Ulasan drg. Andi tajrin, M.Kes., Sp. BM (K).

Semakin cepat pertolongan, semakin bagus prognesis ke arah sehatnya.

4 dari 4 halaman

Karena stroke ini jeleknya adalah menimbulkan kecacatan.

Untuk meminimalisasikan kecacatan, kita harus memberi pertolongan secepatnya saat golden time dan paling bagus kurang dari 3 jam.

Stroke bisa berulang, tergantung baik atau tidaknya penanganan faktor resiko.

Bila gejala stroke telah muncul, maka langkah yang perlu dilakukan adalah segera ke Rumah Sakit.

Ini disampaikan di channel YouTube KompasTV dalam acara Ayo Sehat oleh dr. Rubiana Nurhayati, Dokter spesialis saraf. Senin (15/3/2021)

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comStrokehipertensiRubiana Nurhayati Fahmi Bo
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved