TRIBUNHEALTH.COM – Mola hydatidosa merupakan kehamilan yang gagal.
Kehamilan ini awalnya terlihat normal.
Gejala yang berkembang berupa perdarahan vagina berwarna coklat gelap hingga merah terang selama trimester pertama.
Selain itu juga disertai mual dan muntah.
Embrio atau jaringan plasenta bisa ada atau tidak.
Baca juga: Apa yang Menyebabkan Gingiva Bengkak? Simak Ulasan Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP
Apabila ada embrio, maka tidak akan mampu bertahan.
Namun, ketuban juga bisa berbahaya bagi janin, terlebih ketika terminum atau aspirasi mekonium.
dr. Yuniar Pramulasari, Sp.OG merupakan Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan.
dr. Yuniar Pramulasari, Sp.OG bekerja di 2 rumah sakit.
Yakni rumah sakit Nirmala Suri Sukoharjo dan RSIS Yarsis.
dr. Yuniar Pramulasari, Sp.OG akan menjawab segala pertanyaan terkait kesehatan kandungan selama kehamilan sebagai berikut.
Pertanyaan:
Hallo dokter.
Perkenalkan saya Tia.
Saya ingin bertanya dok.
Apa penyebab terjadinya hamil mola?
Apakah kondisi ini berbahaya?
Baca juga: Gigi Berlubang Meskipun Rajin Menggosok Gigi? Simak Ulasan drg. Muhammad Ruslin Sp.BM(K)., Ph.D.
Terima kasih.
Sehat selalu dokter.
Tia, Tinggal di Karanganyar.
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Yuniar Pramulasari, Sp.OG Menjawab:
Mola hydatidosa adalah pembentukan plasenta yang abnormal saat kehamilan.
Kondisi ini merupakan kelainan kehamilan yang jarang terjadi.
Kondisi ini terjadi karena kesalahan genetik pada saat proses pembuahan.
Baca juga: Pemerintah Gelontorkan 8,8 T untuk Penerima BSU 2021, Ini Syarat Pekerja yang Dapat Subsidi 1 Juta
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.