TRIBUNHEALTH.COM - Faktor pola makan dan pola hidup yang tidak baik dapat memicu terjadinya hipertensi.
Karena saat ini banyak sekali orang yang konsumsi makanan tidak sehat.
Dahulu umumnya hipertensi banyak terjadi pada lansia.
Dilansir oleh Tribunhealth.com penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Mustopa, Sp.PD dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk.
Baca juga: Kemenkes Izinkan Pemberian Vaksinasi Covid-19 pada Ibu Hamil, Ini Aturan Lengkapnya
Namun saat ini seseorang dengan usia diatas 30 tahun sudah banyak yang berisiko mengalami hipertensi.
Dokter ingatkan jika diatas 30 tahun tekanan darah sudah mencapai 130, maka perlu hati-hati.

Pada kondisi tersebut, umumnya sudah muncul gejala.
Pada usia diatas 30 tahun sudah rentan berisiko hipertensi.
Tetapi tidak menutup kemungkinan usia dibawah 30 tahun juga bisa berisiko.
Usia muda juga bisa terjangkit hipertensi.
Apabila memiliki penyebab hipertensi sekunder.
Baca juga: dr. Huthia Andriyana, Sp. OG Paparkan Kondisi Kesehatan Janin pada Ibu Hamil yang Terpapar Covid-19
Dimana sudah jelas jika pasien memiliki penyakit ginjal, tiroid, dan penyakit lainnya.
Kondisi ini menjadi faktor risiko terjadinya hipertensi.
Jika dilihat dari faktor genetik dan keturunan yang memang memiliki faktor risiko hipertensi dapat menurunkan kepada anaknya.
Namun perlu diingat jika mayoritas orang tua juga menurunkan kebiasaan kepada anak-anaknya.
Seperti membiasakan konsumsi makanan tertentu sejak kecil.

Sehingga pada saat anak beranjak dewasa, kebiasaan makan dan pola hidup menjadi kebiasaan sang anak.
Terutama apabila jika dibiasakan pola makan dan pola hidup yang kurang baik.
Kebiasaan ini dapat mempercepat terjadinya hipertensi saat anak dewasa nantinya.
Baca juga: Gejala Stroke Ringan Bisa Menjadi Stroke Berat, Ini Pencegahannya dari dr. Fahrulsyah Farid, Sp.BS.
Penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Mustopa, Sp.PD dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 07 Agustus 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.