TRIBUNHEALTH.COM - Stroke bukan merupakan penyakit menular, namun penyakit ini mematikan.
Penyakit ini secara umum menyerang organ otak.
Stroke disebabkan oleh jumlah aliran darah ke otak yang terganggu.
Sehingga mengakibatkan otak tidak mendapatkan oksigen, nutrisi, dan gula.
Baca juga: Dr. drg. Munawir Usman, SKG.,MAP Tegaskan Pemasangan Behel untuk Memperbaiki Fungsi dari Gigi Geligi
Karena hal tersebut, otak menjadi mati karena tidak mendapatkan suplai yang cukup.
Penderita stroke sebaiknya segera mendapatkan penanganan yang tepat, agar mencegah kondisi semakin memburuk.
Dilansir TribunHealth.com dari tayangan YouTube Tribun Timur, dr. Fahrulsyah Farid, Sp.BS. M.Kes mengungkapkan tips penanganan pada penderita stroke ringan.

Baca juga: Mengenal Gejala dan Penyebab Gagal Jantung, NHS: Bukan Berarti Jantung Berhenti Bekerja
Pada penderita stroke ringan ditandai dengan beberapa gejala. Seperti:
- Nyeri kepala
- Mual dan muntah
- Ada masalah saat berbicara
- Memiliki masalah pada saat menelan

- dan kram di salah satu sisi tubuh.
Bila mengalami tanda-tanda demikian, salah satunya seperti nyeri kepala, penderita bisa mengonsumsi obat pereda nyeri kepala.
Namun bila gejala tidak segera mereda, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter Anda atau dokter terdekat di sekitar rumah Anda.
Masyarakat bisa mengunjungi dokter spesialis penyakit dalam atau dokter neurologi (saraf).
Baca juga: Meski Varian Baru Covid Bermunculan, Dr. dr. Vivi Setiawaty, M.Biomed Tegaskan Tes PCR Masih Efektif
"Konsultasi yang baik, beri tahu semua gejala yan g dialami."
"Maka dokter akan memberikan obat supaya gejalanya bisa berkurang," paparnya.
Selanjutnya, bila gejala semakin memberat, maka dokter akan menganjurkan pasien untuk berkonsultasi dengan dokter bedah saraf.

Ketika bertemu dengan dokter bedah saraf, biasanya dokter akan meminta pasien untuk melakukan pemeriksaan penunjang. Seperti melakukan CT Scan kepala.
Baca juga: Ketahui 3 Hal yang Perlu Diperhatikan Pasien Diabetes Positif Covid-19 saat Isoman
"Pemeriksaan CT Scan kepala untuk mengetahui apakah benar terjadi stroke iskemik."
"Karena aliran darah tidak sampai di otak, lalu berhentinya di daerah mana, sesuai tidak dengan gejala yang diperlihatkan."
"Jadi setelah di CT Scan dikonfirmasi, oh ok ditemukan iskemik di bagian sini (tidak berdarah), maka dirawatlah di bagian neurologi," jelas Fahrulsyah.
Kemudian, bila sudah dipastikan kondisinya, maka dokter akan mempertimbangkan, apakah pasien memerlukan bedah operatif atau tidak.
Bila memungkinkan, maka akan dilakukan bedah operatif dengan dokter bedah saraf.
Namun bila tidak membutuhkan bedah operatif, maka pasien hanya dianjurkan untuk melakukan perawatan dengan neurologi.
Baca juga: dr. Syahidatul: Pasien Diabetes yang Positif COVID-19 Miliki Risiko Gula Darah Cenderung Meningkat
Baca juga: Makanan Hanya Menyumbang 15-20% Kebutuhan Vitamin D, dr. Henry Suhendra: Harus Ditambah Suplemen
Penjelasan dr. Fahrulsyah Farid, Sp.BS. M.Kes dikutip dari tayangan YouTube Tribun Timur, 15 Oktober 2020.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)