TRIBUNHEALTH.COM - Virus corona varian delta merupakan virus yang pertama kali teridentifikasi di India.
Namun kini, virus varian delta telah menyebar di seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia.
Bahkan, virus ini menjadi perhatian khusus karena diyakini lebih menular.
Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Kemenkes RI, Dr. dr. Vivi Setiawaty, M.Biomed menyebut, kunci penyebaran virus corona varian delta adalah mobilitas.
"Mungkin karena kita mengetahui bahwa saat ini transportasi dan segala macam itu sangat mudah, bisa memang ada kasus yang dari India datang ke Indonesia ataupun dari pelaku-pelaku perjalanan," jelansya dalam program Ayo Sehat Kompas TV dikutip TribunHealth.com.
Baca juga: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi Ungkap Kenaikan Kasus Global Meningkat 80% Akibat Varian Delta
Baca juga: Satgas Covid: Keterlambatan Pencatatan karena Varian Delta Sebabkan Pasien Covid-19 Melonjak
Karenanya dia menekankan pentingnya mengendalikan pintu masuk negara.
Langkah tersebut perlu untuk menekan laju transmisi di tanah air.
"Oleh sebab itu kita harus memperkuat pintu-pintu masuk negara untuk mencegah terjadinya transmisi di Indonesia."
"Itu sudah kita lakukan, pemerintah sudah melakukan hal tersebut," tandasnya.
Namun mobilitas tak menjadi faktor tunggal.
Protokol kesehatan juga berperan penting dalam kasus ini.
Baca juga: Dokter Jelaskan Penggunaan Masker Dobel yang Benar, Wajib Diganti Tiap 4 Jam
Baca juga: Peneliti Inggris Ungkap Masker yang Lebih Ampuh Tangkal Virus Corona, 100 Persen Lebih Efektif
"Karena untuk menghindarkan tertularnya virus kita mengetahui harus menggunakan masker protokol kesehatan harus dijalankan dengan baik," tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Dr. dr. Vivi Setiawaty, M.Biomed menjelaskan hasil penelitan memang menunjukkan virus corona varian delta lebih menular.
"Kalau dari jurnal yang kami dapat dan juga dari hasil-hasil penelitian... kita mengetahui bahwa varian delta ini memang kemampuan transmisinya itu meningkat sampai 97 persen."
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)