Breaking News:

dr. Henry Suhendra, Sp.OT Jelaskan Kapan Waktu yang Tepat untuk Memperoleh Vitamin D yang Cukup

dr. Henry Suhendra, Sp.OT jelaskan pentingnya kesadaran masyarakat bahwa vitamin D sangat berguna untuk berbagai macam penyakit.

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi | Editor: Ekarista Rahmawati
manado.tribunnews.com
Ilustrasi pentingnya vitamin D bagi tubuh menurut dr. Henry Suhendra, Sp.OT 

TRIBUNHEALTH.COM - Berdasarkan data sejak tahun 2020 bahwa rata-rata vitamin D penduduk Indonesia paling rendah diantara 5 negara besar ASEAN.

Rata-rata di negara Indonesia hanya 17,2 ng/ml dalam darah.

Padahal menurut kriteria laboratorium yang kita anggap sudah kuno, jika dibawah 30 tidak baik.

Dilansir oleh Tribunhealth.com penjelasan Founder Vitamin D Society Indonesia, dr. Henry Suhendra, Sp.OT dalam tayangan Tribunnews program On Cam Everynight edisi 24 Juli 2021.

Jadi rata-rata penduduk Indonesia dibawah 30.

Baca juga: Virus Polio Bisa Sebabkan Post-Polio Syndrome, Baru Tunjukkan Gejala Puluhan Tahun Kemudian

Sehingga inilah misi dari vitamin D society Indonesia.

Dimana untuk meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa vitamin D sangat berguna untuk berbagai macam penyakit.

Sehingga bisa menyehatkan bangsa kita.

Usahanya tentunya dalam rangka meningkatkan rata-rata vitamin D penduduk Indonesia.

Ilustrasi berjemur dibawah sinar matahari, menurut dr. Henry Suhendra, Sp.OT untuk mendaptkn vitmin D yang maksimal bisa berjemur pada pukul 11.00 dan 13.00
Ilustrasi berjemur dibawah sinar matahari, menurut dr. Henry Suhendra, Sp.OT untuk mendaptkn vitmin D yang maksimal bisa berjemur pada pukul 11.00 dan 13.00 (tribunnews.com)

Dimana hanya 17,2 ng/ml.

2 dari 3 halaman

Sehingga bisa menjadi optimal.

Ada banyak faktor mengapa Indonesia termasuk paling rendah.

Menurut dr. Henry Suhendra, Sp.OT akibat adanya faktor dari lingkungan.

Ada UV indeks tertentu di mana yang bisa membentuk vitamin D.

Dimana 3,5 keatas di siang hari sudah ada.

Matahari juga dipengaruhi oleh cuaca.

Apakah cuaca sedang mendung atau adanya polusi yang cukup banyak.

Baca juga: Saran drg. Riana Tri Handayani bila Tidak Bisa Memeriksakan Gigi pada Dokter Gigi saat Pandemi

dr. Henry Suhendra, Sp.OT menyebutkan jika hal ini dapat menghambat sinar matahari mencapai Indonesia.

Ada keuntungan bagi Indonesia karena berada pada garis katulistiwa.

Namun perlu diingat, jika waktu itu penting.

3 dari 3 halaman

Kapan waktu sinar matahari menghasilkan vitamin D melalui sinar UV.

Ada di pagi hari namun sedikit.

Yang paling banyak adalah UV A yang memang bisa membuat kerusakkan pada kulit.

Jadi puncak UV D adalah di jam 11 dan jam 1 siang.

Hal ini menurut dr. Michael Holic yang sudah melakukan penelitian di Indonesia pada tahun 2011 hingga 2012 di Jakarta.

Penjelasan Founder Vitamin D Society Indonesia, dr. Henry Suhendra, Sp.OT dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan Tribunnews program On Cam Everynight edisi 24 Juli 2021.

(Tribunhealth.com/Dhiyanti)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comdr. Henry Suhendra Sp.OTvitamin DTips Jaga Kesehatan Kerajaan Bowontehu
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved