TRIBUNHEALTH.COM - Kesadaran akan kanker payudara sangatlah penting.
Pasien yang datang berobat ke rumah sakit pada umumnya sudah terdiagnosa stadium lanjut.
Sehingga sangat diperlukan sekali edukasi agar masyarakat melakukan deteksi dini.
Dilansir oleh Tribunhealth.com penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Hematologi Onkologi Medik, Prof. Aru Wisaksono, Sp.PD-KHOM dalam tayangan YouTube KOMPASTV program BINCANG KITA.
Bilamana ditemukan gejala kanker, sebaiknya segera berobat ke dokter.
Baca juga: Menjaga Daya Tahan Tubuh Agar Tetap Bisa Beraktivitas saat Pandemi, Ahli Gizi: Meningkatkan Protein
Melihat dari segi prevalensi, sekitar 42 penderita baru setiap 100.000 penduduk.
Dalam jumlah, sekitar 58-59 ribu pasien baru pertahun.
Dibandingkan dengan dunia, sedikit lebih sulit.
Karena jika menghitung angka presentase Indonesia, penderita kanker payudara akan besar sekali.
Hal ini dikarenakan penduduk Indonesia ada 267.000.000.
Bisa dikatakan kanker payudara merupakan kanker nomer 1 di Indonesia.
Bersamaan dengan kanker paru-paru untuk laki-laki.
Pengobatan kanker tidak bisa hanya diobati sekali saja ke dokter.
Tentunya pengobatan kanker memerlukan waktu.
Kita ketahui bahwa kanker payudara merupakan sebuah tumor yang terdiri dari berbagai subtipe.
Bahkan dalam satu tumor bisa terdiri dari berbagai subtipe.
Baca juga: Selama Pandemi Kita Dituntut Cerdas Dalam Pemilihan Makanan yang Bergizi, Begini Tips Ahli Gizi
Dalam beberapa sel kanker payudara, terdapat protein tertentu yang menempel di dinding sel bernama sel HER2 dan ada lagi yang tidak HER2.
Ini merupakan salah satu dari protein-protein yang menempel di sel kanker yang menyebabkan kita bisa mengenali beberapa subtipe.
Amat sangat penting penderita mengetahui tipe kanker yang sedang dideritanya.
Saat ini kita sudah tidak boleh lagi menentukan obat apa sebelum mengetahui subtipe kanker payudara yang diderita.
Dengan pemeriksaan-pemeriksaan khusus paling tidak subtipe yang besar adalah subtipe HER2 positif dan negatif menentukan apakah kita boleh dan harus untuk mendapatkan obat tertentu.
Penjelasan Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Hematologi Onkologi Medik, Prof. Aru Wisaksono, Sp.PD-KHOM dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program BINCANG KITA edisi 30 Oktober 2020.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.