TRIBUNHEALTH.COM - Sayur punya sejumlah manfaat penting untuk tubuh.
Karenanya, sangat berbahaya jika porsi sayur dihilangkan dari piring makan.
Hal itu disampaikan dr. Tan Shot Yen dalam sebuah sesi program Malam Minggu Sehat Tribunnews.
Satu di antara manfaat sayur adalah lewat serat yang terandung.
Ahli gizi komunitas itu menjelaskan, sayur memiliki dua jenis serat yakni larut dan tidak larut.
"Serat larut ini yang akan mengendalikan gula darah, lemak," paparnya dikutip TribunHealth.com.
Sementara serat tak larut adalah bahan baku prebiotik, untuk menghidupkan probiotik, kuman sehat yang ada di usus.
Baca juga: Ketahui, Dokter Jelaskan Seputar Pemotongan Usus pada Pasien Penderita Radang Usus Buntu

Ketika kuman baik tersebut jumlahnya sedikit, posisinya akan digantikan kuman tidak baik.
Hal inilah yang menyebabkan sembelit kerap terjadi pada orang yang kurang sayur.
Karenanya, sayur juga sangat berbahaya jika tak dikonsumsi.
Terlebih lagi ada tren diet tanpa sayur.
Baca juga: Dokter Gizi Berbagi Tips Cara Memberikan Edukasi kepada Anak yang Tidak Suka Konsumsi Buah dan Sayur
"Gizi seimbang itu mengandaikan orang makan beragam, dan salah satu komponennya adalah makan sayur," kata dr. Tan Shot Yen.
Lalu apa saja dampak menghindari sayur?
Pertama, kekurangan sayur justru bisa memicu kegemukan.
Selain itu, juga bisa menyebabkan tingginya risiko diabetes, hipertensi, penuaan dini, dan penyakit degeneratif lain.
"Bahkan risiko kena kanker," tambah dr. Tan.

Baca juga: Ahli Gizi Sebut Sayur dan Buah Baik untuk Mencegah Terjadinya Penuaan Dini
Baca juga: Ini Dampak Bila Terlalu Banyak Mengonsumsi Sayur pada Lansia
"Ini adalah sesuatu yang sangat mengerikan bagi bangsa Indonesia kalau kita ngga makan sayur dan buah."
dr. Tan Shot Yen menjelaskan manusia perlu memenuhi kebutuhan kalori manusia.
Menurutnya, paling tidak manusia butuh 1500 kkal dalam sehari.
"Jadi pola makan, diet, yang sehat itu sebetulnya gaya hidup yang kalau Tuhan kasih kita umur hingga 100 tahun, kita masih bisa melakukannya."