TRIBUNHEALTH.COM - Praktisi kesehatan, dr. G. Iranita Dyantika R. berbicara mengenai penyakit jantung dalam program Bincang Kita, yang tayang di Kompas TV pada Senin (19/7/2021).
Dalam kesempatan tersebut, dr. G. Iranita Dyantika R. menyebut penyakit jantung lebih banyak terjadi di perkotaan.
Satu di antara penyebabnya adalah stressor yang lebih tinggi dibandingkan kehidupan di desa.
Ternyata stres sangat berpengaruh terhadap kondisi psikologis penderita.
"Karena dia bisa mempengaruhi hormon dalam tubuhnya," kata dr. G. Iranita Dyantika R. dikutip TribunHealth.com.
Baca juga: Dokter: Diare yang Tak Kunjung Membaik Dapat Sebabkan Komplikasi hingga Pengaruhi Kinerja Jantung
Baca juga: Apa Diperbolehkan Suntik Vaksin jika Memiliki Komorbid Penyakit Jantung & Diabetes?

"Itu juga bisa membuat kinerja jantung tidak baik," lanjutnya.
Berikutnya adalah masalah pola makan.
Di perkotaan, makanan cepat saji lebih banyak dikonsumsi.
Menurutnya, hal ini menjadi hal yang patut disoroti terkait dengan penyakit jantung.
Satu di antara solusi yang biasa diterapkan adalah pemasangan ring.
Metode ini sudah banyak dilakukan dan terbukti bisa menolong pasien.
Namun dr. G. Iranita Dyantika R. menjelaskan pada dasarnya penanganan tiap pasien bisa berbeda satu sama lainnya.

Baca juga: Nyeri Dada di Sebelah Kanan disertai Sesak Nafas, Tanda Terkena Asma atau Serangan Jantung?
Baca juga: Dokter Jelaskan Berbagai Penyebab Henti Jantung, Bisa Terjadi pada Siapa Saja
"Misalkan pasien A sakit jantung, si B juga jantung. Obatnya sama, tapi kok tidak ada efektifnya," katanya.
Dalam kasus seperti ini, dokter akan mencari tahu kebutuhan spesifik setiap pasien.
Dengan demikian, pengobatan atau tindakan yang diberikan tepat dan efektif.
"Karena kimia tubuh kita kan berbeda tiap orang," katanya.
Baca artikel lain seputar kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)