TRIBUNHEALTH.COM - Tanpa disadari pada seseorang ada yang pernah mengalami sleep apnea ketika tidur.
Kondisi ini sering terjadi keluhan ngorok saat tidur dan merasa ngantuk meskipun tertidur lama.
Penderita sleep apnea tidak menyadari gejala tersebut.
Gejala akan disadari oleh seseorang yang sekamar dengan penderita tersebut.
Selain gejala yang muncul ketika tidur, penderita sleep apnea juga akan merasa keluhan setelah bangun tidur.
Baca juga: Dokter Jelaskan Terapi Plasma Konvalesen untuk Pasien Covid-19 Beserta Alur yang Harus Dilakukan
Tanda-tanda dan gejalan mengalami sleep apnea adalah:
- Pasien sering terbangun saat tidur karena saat malam hari terasa tercekik
- Mengorok
- Berhenti napas selama beberapa kali saat tidur
- Susah tidur
- Sering pusing saat bangun tidur
- Sering mengantuk terutama saat siang
- Susah untuk konsentrasi dan sering memgalami perubahan mood
Baca juga: Pakar Ingatkan Gelombang Kedua Covid-19 Belum Usai, Bisa Lebih Lama dari Gelombang Pertama
Siapa saja yang menjadi resiko penderita sleep apnea?
Berikut adalah penjelasan dr. Mustopa Sp.PD, seorang dokter spesialis penyakit dalam.
Ia merupakan seorang dokter spesialis penyakit dalam.
Saat ini, dr. Mustopa Sp.PD sedang menjalankan praktek di dua rumah sakit (RS).
Diantaranya yaitu:
- RS Nirmala Suri Sukoharjo
- RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo
Baca juga: Hasil Penelitian: Dua Varian Covid-19 Bisa Serang dalam Waktu Bersamaan
Sebelum berprofesi sebagai seorang dokter, dirinya sempat mengenyam berbagai jenajng pendidikan.
Berikut riwayat pendidikan yang telah ditempuh:
- SD Al-Islam Jamsaren Surakarta
- SMP Negeri 4 Surakarta
- SMA Negeri 1 Surakarta
- S1 dokter di Fakultas Kedokteran UNS
- S2 pendidikan dokter spesialis penyakit dalam di Fakultas Kedokteran UNS
Profil lengkap dr. Mustopa Sp.PD bisa dilihat disini.
Baca juga: Jangan Anggap Sepele, Rambut Rontok Bisa Jadi Tanda Alami Suatu Penyakit, Ini Penjelasan Dokter
Pertanyaan:
Siapa saja dok yang menjadi resiko penderita sleep apnea?
Anggra, Solo
dr. Mustopa Sp.PD menjawab:
Faktor resiko
- Pada orang merokok dan alkoholik
- Usia 40 tahun lebih
- Memiliki amandel besar dan lidah besar
- Hambatan pada hidung bisa karena hidung yang bengkok
- Laki-laki lebih sering dibanding perempuan
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)