TRIBUNHEALTH.COM - Pada beberapa kasus, bolak-balik ke dokter gigi hanya sekedar melakukan perawatan.
Hanya melihat bagaimana progres dari perawatan yang dilakukan.
Tetapi pada kasus lain, bolak-balik ke dokter gigi adalah tahapan tindakan.
Bukan hanya sekedar kontrol dokter ingin melihat progres dari gigi.
Bisa 2 hal dokter meminta pasien untuk datang kembali:
Baca juga: Gangguan Kecemasan Sering Terjadi pada Usia Produktif, Dokter: Faktor Lingkungan Berperan Penting
Pertama, dokter bertujuan untuk mengetahui progres kasus atau keluhan.
Tetapi pada kejadian lain, hal tersebut adalah tahapan dari proses perawatan.
Seperti pada perawatan saluran akar, tahapannya cukup panjang.
Dimana setiap fase ada yang cukup dengan satu atau dua kali kunjungan bahkan ada yang lebih bergantung dari sekian banyak faktor.
Pada perawatan behel, tergantung dari kasus, rencana perawatan dokter, dan pilihan alat.
Baca juga: Gejala Gangguan Kecemasan Sosial menurut dr. Sylvana Evawani
Beberapa alat tertentu dengan kasus yang sama tentu kontrolnya berbeda.
Penjadwalan observasi berbeda dengan alat lain.
Tentu setiap alat memiliki kelebihan dan kekurangan.
Untuk kasus yang berbeda, bisa berbeda juga rencana dokter.
Selain tentu saja bagaimana reaksi tubuh pasien terhadap perawatan yang dokter sedang upayakan.
Behel ada yang harus kontrol satu bulan sekali, 2-3 bulan sekali bila tidak ada keluhan.
Baca juga: Berapa Lama Pemakaian Ideal Behel untuk Hasil yang Diharapkan, Dok?
Pada kasus lain, diwajibkan untuk segera kontrol apabila alat lepas.
Apabila alat yang leas berbahan logam, meskipun alat tersebut sudah dirancang sangat baik dan aman tetapi idealnya tidak ditelan.
Beberapa alat berbahaya sekali apabila tertelan.
Terkait behel, sangat disarankan wajib kontrol.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribunnews.com, bersama dengan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati, Jumat (30/10/2020).
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)