TRIBUNHEALTH.COM - Penyakit usus buntu adalah peradangan dari apendiks atau usus buntu.
Usus buntu adalah penonjolan dari sisi kanan usus besar yang menyerupai umbai cacing.
Penyakit ini bisa dialami oleh segala usia.
Namun jarang ditemukan pada usia dibawah 5 tahun.
Lantas, bagaimana cara mengatasi infeksi usus buntu?
Baca juga: Nyeri Kambuh saat Alami Usus Buntu? Dokter Paparkan Penanganan Pertama yang Bisa Dilakukan
Dikutip TribunHealth.com dari tayangan YouTube TribunTimur, dr. Asdar, Sp.B memberikan jawabannya.
Berdasarkan penuturan Asdar, bila seseorang sudah mengalami keluhan gejala usus buntu, maka sebaiknya segera melakukan pemeriksaan ke dokter.
"Bisa mengalami keluhan seperti usus buntu, segera dibawa ke klinik atau puskesmas terlebih dahulu."
"Selanjutnya dokter akan memastikan kondisi pasien," imbuhnya.
Baca juga: Ketahui! Dokter Ungkap Operasi Merupakan Jalan Terbaik pada Penanganan Penyakit Radang Usus Buntu
Kemudian, bila membutuhkan penanganan lebih lanjut, dan pasien dipastikan menderita usus buntu, maka dokter biasanya akan segera merujuk ke rumah sakit.
Tentunya, kata Asdar, penanganan terbaik saat seseorang menderita usus buntu adalah melakukan pengangkatan usus buntu.
Upaya ini diharapkan untuk mengangkat usus buntu yang telah terinfeksi.
Gejala Usus Buntu
Dokter spesialis bedah, Asdar menjabarkan beberapa gejala yang bisa diketahui saat mengalami usus buntu.
Di antaranya:
1. Mengalami Nyeri
Salah satu gejala dari penyakit usus buntu, ialah mengalami nyeri.
Nyeri tersebut terjadi lantaran adanya infeksi atau radang.
Rasa nyeri tersebut terjadi secara intens.
"Jadi dari nyeri ringan, sedang, berat, terus menetap dan tidak hilang timbul," ungkap Asdar.
Ia mengatakan, nyeri tersebut bisa meluas ke beberapa area perut dan menetap pada perut kanan bagian bawah.
2. Mual dan Muntah
Mual dan muntah bukan hanya terjadi pada saat mengalami gangguan lambung.
Namun juga dapat terjadi ketika seseorang mengalami penyakit usus buntu.
3. Demam
Asdar berujar, bila seseorang telah mengalami radang dan infeksi yang semakin memberat, sebagai indikasi dari penyakit usus buntu, maka orang tersebut cenderung akan mengalami demam
Baca juga: Dokter: Pendonor Plasma Konvalesen Akan Memiliki Kecenderungan Miliki Antibodi Bertahan Lebih Lama
Baca juga: Ketika Gusi Berubah Warna Apakah yang Menjadi Penyebabnya? Berikut Penjelasan drg. Munawir H. Usman
Penjelasan dr. Asdar, Sp.B ini dikutip dari tayangan YouTube Tribun Timur, 19 November 2020.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)