TRIBUNHEALTH.COM - Kehamilan adalah momen yang dinanti setiap pasangan yang berkeluarga.
Kehadiran anak dianggap sebagai pelengkap dan kebahagiaan rumahtangga.
Semua dilakukan agar kesehatan janin tetap terjaga, terutama mengonsumsi asupan yang cukup.
Namun, disaat bulan ramadhan, muncul kekhawatiran bagi ibu hamil ketika akan menjalani ibadah puasa.
Mencukupi cairan dalam tubuh adalah salah satu hal yang harus dilakukan oleh ibu hamil.

Baca juga: Faktor Genetik Menjadi Salah Satu Penyebab Rambut Rontok, Begini Ulasan dr. Ni Wayan Julyani
Ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi ibu hamil saat berpuasa.
Karena memerlukan kebutuhan cairan yang lebih banyak.
Jika mengalami kekurangan cairan atau dehidrasi bisa berbahaya bagi ibu hamil, karena dapat mengurangi air ketuban dirahim dan mempengaruhi perkembangan janin.
Meskipun ibu hamil memili jatah dispensasi untuk tidak berpuasa, tidak sedikit ibu hamil yang sanggup menjalankan ibadah puasa.
Namun, perlu diperhatikan lebih khusus bagi ibu hamil yang menderita penyakit tertentu seperti diabetes melitus, hipertensi, atau pendarahan tiddak disarankan untuk berpuasa.
Baca juga: Akibat dari Insomnia, saat Bangun Tidur Badan akan Terasa Lelah dan Mengantuk
Kehamilan dibagi menjadi tiga, yaitu trimester 1, trimester 2, dan trimester 3.
Kondisi perubahan fisiologis ibu hamil berbeda disetiap trimester.
Yang sangat tidak direkomendasikan pada trimester pertama.
Faktor yang menyebabkan pendarahan
- Kehamilannya tidak kuat/rahim lemah
- Letak plasenta salah (plasenta menutupi jalan lahir/mendekati jalan lahir). Bisa saja akibat terlalu lelah atau bahkan seusai berhubungan dengan suami.
Baca juga: Amblyopia: Mata Malas yang Kerap Terjadi pada Usia Anak-anak
Karena sperma laki-laki dapat melunakkan mulut rahim yang dapat menimbulkan kontraksi.
- Kondisi seperti darah tinggi, kencing manis.
Selain itu, ibu hamil yang berpuasa juga perlu waspada jika mengalami gejala:
- Tidak memiliki berat badan yang cukup atau mengalami penurunan berat badan
- Merasa sangat haus
- Buang air kecil lebih sedikit dari biasanya, dan urin berwarna gelap
- Sakit kepala, nyeri, atau demam lainnya
- Mual atau muntah
- Bayi tidak bergerak atau menendang
- Mengalami nyeri seperti kontraksi, bahkan setelah beristirahat dengan baik

Baca juga: drg. Munawir Membagikan Tips Merawat Kesehatan Gusi agar Tidak Mudah Sakit
Jika ibu dirumah merasakan tanda atau gejala, langkah yang harus dilakukan adalah lebih baik jangan puasa.
Tips untuk ibu hamil saat berpuasa:
- Memiliki mindset yakin kuat untuk berpuasa
- Pastikan memeriksakan diri ke dokter kandungan
- Apabila memiliki maag, tetap konsumsi obat maag saat sahur
- Pada saat berbuka tidak boleh langsung mengonsumsi makanan atau minuman yang manis
Ini disampaikan di channel YouTube KompasTV dalam acara Ayo Sehat bersama dr. Fita Maulina, Dokter spesialis obstetri & ginekologi, Selasa (20/4/2021).
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)