TRIBUNHEALTH.COM - Batuk adalah respon alami yang diberikan tubuh ketika sistem pertahanan saluran nafas mengalami gangguan.
Batuk menjadi salah satu pertahanan alami tubuh untuk mencegah partikel kotor yang masuk kedalam paru-paru.
Batuk-batuk merupakan gejala dari suatu penyakit yang diderita.
Untuk mengevaluasi penyebab dari batuk, maka perlu untuk mengevaluasi gejala lain yang timbul.
Ada beberapa kondisi yang menimbulkan batuk-batuk setelah makan misalnya penyakit GERD.

Baca juga: Apakah Penyebab Bau Mulut Permanen pada Seseorang? Berikut Ulasan drg. Anastasia
Asam lambung reflux atau naik ke atas dan bisa menimbulkan rasa sensasi seperti terbakar.
Apabila sampai pada tenggorokan bisa menyebabkan batuk.
Ketika kita makan dan terjadi batuk, bisa dikarenakan reflux atau naiknya asam lambung.
Biasanya dokter akan memberikan resep obat-obat untuk menurunkan produksi asam ambung.
Tetapi bisa juga dikarenakan faktor makanan itu sendiri.
Baca juga: Gingivitis Bisa Terjadi pada Ibum Hamil karena Perubahan Hormon, Simak Tips Meminimalkan Risikonya
Terdapat beberapa makanan yang bisa memicu timbulnya batuk.
Makanan-makanan yang mengandung asam sitrat, dan asam asetat seperti cuka, acar atau makanan asam.
Apabila makanan-makanan tersebut sebagai pemicu terjadinya batuk berarti dikarenakan faktor makanan.
Jika hal tersebut terjadi pada riwayat perokok harus diwaspadai.
Ada penyakit PPOK (Penyakit paru obstruktif kronik) yang timbul akibat merokok dalam jangka waktu lama.

Baca juga: Mengapa Sering Muncul Aroma Tidak Sedap pada Mulut? Darimana Sebetulnya?
Terkadang ketika makanpun pada penderita PPOK grade berat bisa merasa esak dan batuk.
Beraktivitas sedikit, jalan sebentar, dan ganti baju bisa merasa sesak.
Bahkan saat hendak makanpun bisa merasa sesak dan batuk.
Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV, bersama dengan dr. Hermawan Setiyanto Sp.P., Dokter spesialis paru. Kamis (8/7/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)