TRIBUNHEALTH.COM - Usus buntu merupakan organ yang melekat pada usus besar.
Organ ini berfungsi untuk menjaga ketahanan tubuh.
Berbagai kondisi bisa sebabkan seseorang mengalami penyakit usus buntu.
Di antaranya penyumbatan pada area dalam usus buntu.
Baca juga: Dokter Jelaskan Dampak Anak Kekurangan Gizi, dari Perut Cekung hingga Wajah Keriput
Baca juga: Simak Pedoman WHO untuk Kurangi Risiko Demensia, Diprediksi Meningkat 3 Kali Lipat dalam 30 Tahun
Baca juga: Dokter Spesialis Jelaskan Tahapan Terjadinya Komplikasi Organ pada Penderita Penyakit Diabetes
Salah satu gejala dari penyakit usus buntu, ialah mengalami nyeri.
Dikutip TribunHealth.com dari tayangan YouTube Tribun Timur, dr. Asdar, Sp.B mengugkapkan, nyeri tersebut terjadi lantaran adanya infeksi atau radang.
Rasa nyeri tersebut terjadi secara intens.
"Jadi dari nyeri ringan, sedang, berat, terus menetap dan tidak hilang timbul," ungkap Asdar.
Ia mengatakan, nyeri tersebut bisa meluas ke beberapa area perut.

Kondisi tersebut bisa ditandai dengan adanya rasa nyeri yang timbul pada area ulu hati atau pada sekitar pusar.
Nyeri tersebut hampir mirip pada saat mengalami magh.
Kendati demikian, kondisi ini tidak berlangsung lama.
Asdar berujar, nyeri pada ulu hati tersebut dapat menjalar pada area perut bagian kanan bawah dan menetap.
Kondisi ini menandakan telah terjadinya penyakit usus buntu pada seseorang.
"Jadi awalnya kayak Gerd (Gastroesophageal reflux disease)."
"Kemudian bila nyeri itu pindah dan menetap ke area perut kanan bawah, maka disebut dengan usus buntu," tandas Asdar.
Baca juga: Saat Stres Mudah Alami Nyeri Leher, Apakah Berkaitan dengan Hipertensi Dok?
Baca juga: Dokter Gigi Sebut Penggunaan Tusuk Gigi yang Salah dapat Timbulkan Risiko Hingga Pencabutan Gigi
Baca juga: Bagaimana Cara Mengatasi Gusi Bengkak Dok? Apakah dari Sikat Gigi atau Obat Kumur?
Penjelasan dr. Asdar, Sp.B ini dikutip dari tayangan YouTube Tribun Health, Sabtu (26/6/2021).
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)