TRIBUNHEALTH.COM - Pada dasarnya, terdapat 2 masalah pada gusi apabila tidak dirawat dengan baik.
Pertama, peradangan gusi atau gingivitis.
Ciri khas atau tanda-tanda dari gingivitis adalah gusi mudah berdarah saat menyikat gigi.
Biasanya peradangan gusi ini akibat dari adanya debris atau sisa makanan yang terakumulasi menjadi plak atau karang gigi.
Plak dan karang gigi muncul pada permukaan gigi dan sampai pada sub gingiva.

Baca juga: Dokter Spesialis Gigi Tegaskan Tidak Semua Kasus Mengharuskan Pasien Bolak-balik ke Dokter Gigi
Yaitu dibawah gusi pada daerah terbuka dipinggiran gusi.
Akibat adanya karang gigi memancing terjadinya infeksi pada gusi.
Sehingga gusi bisa mengalami hiperplasia atau hipertropi gingiva.
Hiperplasia dan hipertopi gingiva yaitu terlihat pada permukaan gigi dan terjadi pembengkakan pada gusi tersebut.
Gusi menjadi sangat sensitif sekali, hanya disentuh saja mudah berdarah.
Baca juga: Bagaimana bisa Usia Muda Terkena Penyakit Stroke? Simak Ulasan Ahli Gizi Berikut
Tanda-tanda dari peradangan gusi adalah saat menyikat gigi, terjadi perdaahan gusi.
Apabila gingivitis tidak mendapatkan perawatan dengan baik, maka akan dilakukan scaling untuk membersihkan karang gigi.
Scaling bertujuan untuk mengangkat penyebab dari peradangan gusi.
Jika peradangan gusi diakibatkan karena adanya plak, maka dilakukan pembersihan karang gigi.
Peradangan gusi lebih akut akan menjadi periodontitis.

Baca juga: Tips Pemilihan MPASI Tepat Khusus untuk Anak yang Baru Mulai Makan
Periodontitis adalah peradangan jaringan pendukung gigi.
Apabila terjadi periodontitis, maka infeksi sudah meluas.
Bukan hanya pada pinggiran gusi, tetapi sudah memasuki sampai jaringan pendukung dari gigi dibwah gusi seperti tulang alveolar.
Jika lebih parah, dapat mengakibatkan terjadinya kegoyangan gigi dan lambat laun bisa terlepas.
Kegoyangan gigi biasa disebut dengan periodontitis marginalis kronis yang disertai dengan resesi gingiva.
Resesi gingiva artinya kondisi gusi mengalami penurunan.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribunnews.com, bersama dengan Dr. drg. Munawir Usman, S.KG., M.AP. Selasa (30/3/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)