TRIBUNHEALTH.COM - Dokter gigi R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati menjelaskan kondisi bruxism.
Bruxism merupakan gangguan komponen sistem penguyahan akibat aktivitas parafungsional dari area pengunyahan, gigi dan mulut, dari fungsi normalnya.
Masyarakat awam umum menyebut kondisi ini dengan menggertakan gigi.
Kasus ini banyak dialami, namun biasanya yang menyadari hal tersebut bukanlah sang penderita, melainkan orang lain.
Baca juga: Mitos atau Fakta Pemasangan Behel Gigi Bisa Sebabkan Alergi? Ini Jawaban Dokter Gigi
Baca juga: Dokter Spesialis Gigi Tegaskan Ibu Hamil Harus Lebih Sering Konsumsi Air Putih dan Berkumur
Baca juga: Benarkah Gigi Ibu Hamil Mudah Keropos untuk Penuhi Kalsium Janin? Begini Penjelasan Dokter Gigi
Pasalnya kebiasaan ini sebagian besar dilakukan saat seseorang sedang tertidur.
Dikutip TribunHealth.com dari tayangan YouTube Tribunnews.com, Anastasia menyebutkan, kasus Bruxism terbagi menjadi dua jenis.
Yaitu:
- Bruxism Nokturnal:
Dilakukan saat malam hari atau dalam kondisi tidur (biasanya tidak disadari oleh penderita)

- Bruxism Diurnal:
Dilakukan pada saat siang hari.
Berbeda dengan Bruxism nokturnal, pada jenis Bruxism Dirunal, penderita lebih cepat menyadarinya.
"Karena adanya reaksi dari lingkungam sekitar dan penderita menyadarinya sendiri," ujar Anastasia.
Lebih lanjut, dirinya menjelaskan, kasus yang sering terjadi pada bruxism, yaitu ketika gigi gerigi rahang atas bertemu dengan gigi gerigi rahang bawah.
Sehingga terjadinya proses grinding yang biasanya akan menimbulkan suatu bunyi gesekan gigi.
Baca juga: Sering Mengalami Gigi Goyang, Apakah Tanda suatu Penyakit Dok?
Baca juga: Dokter Membagikan Tips Perawatan yang Tepat Agar Gigi Sehat hingga Usia Lanjut
Baca juga: Dokter Spesialis Ortodonti Menjelaskan Kerusakan Gigi Akibat Kawat Gigi Fashion
Penjelasan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati ini dikutip dari tayangan YouTube Tribunnews.com, Jumat (5/3/2021).
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)