Breaking News:

Dokter Paparkan Cara Deteksi Dini Mata Malas pada Anak, Haruskah Dilakukan Pemeriksaan?

Dokter Spesialis Mata ungkap kondisi mata malas ternyata juga bisa dipengaruhi faktor genetik

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ekarista Rahmawati
Pixabay
Ilustrasi anak kesulitan membaca karena mata malas 

TRIBUNHEALTH.COM - Dokter Spesialis Mata, dr. Helda Puspitasari, menjelaskan cara mendeteksi dini mata malas pada anak.

Hal itu ia sampaikan dalam program Ayo Sehat Kompas TV yang tayang pada Senin (7/6/2021).

Dokter Helda mengawali penjelasannya dengan pemaparan mengenai cara kerja mata.

"Mata kita dua nih. Kerja satu-satu, kemudian di otak digabungin gitu ya," paparnya, dikutip TribunHealth.com.

Ketika salah satunya mengalami mata malas, maka mata yang lain akan mengambil alih dan lebih dominan.

"Kalau kita ngga sengaja tutup satu mata gitu, ngga ketahuan," paparnya.

Baca juga: Menurunnya Penglihatan yang Diakibatkan oleh Mata Malas: Amblyopia

Baca juga: Dok, Adakah Olahraga yang Bisa Cegah Mata Malas pada Anak?

Ilustrasi anak kesulitan membaca karena disleksia
Ilustrasi anak kesulitan membaca karena masalah mata (Pixabay)

"Jadi sebenarnya memang bagusnya orangtua lebih dini untuk cek ke dokter anak atau dokter mata."

Kemudian, dr. Helda Puspitasari menyorot soal faktor keturunan.

Pasalnya kondisi mata minus dan plus yang tinggi bisa dipengaruhi faktor genetik.

Jika memang anak memiliki masalah tersebut, baiknya langsung dikoreksi dengan alat bantu melihat sedini mungkin.

2 dari 4 halaman

Dengan demikian pengelihatan menjadi lebih maksimal dan terhindar dari mata malas.

Berbagai penyebab mata malas

Ilustrasi penggunaan kacamata minus untuk hindari mata malas
Ilustrasi penggunaan kacamata minus untuk hindari mata malas (Pixabay)

Dalam program yang ditayangkan pada Senin (7/6/2021) itu, dr. Helda menjelaskan mata malas dikenal juga sebagai amblyopia dalam dunia medis.

Secara umum, mata malas merupakan penurunan kondisi pengelihatan.

"Penyebabnya apa? Karena pada perkembangan pengelihatan kita saat anak-anak, dia tidak dapat fokusnya," katanya, dikutip TribunHealth.com.

Dengan demikian, ketika dibantu dengan kacamata pengelihatan tidak serta merta menjadi lebih baik.

Penyebab mata malas terbagi dalam tiga kelompok utama.

Pertama adalah gangguan pada mata seperti rabun.

Apabila tidak dikoreksi dengan alat bantu pengelihatan, masalah ini bisa menimbulkan mata malas di kemudian hari.

Berikutnya adalah perubahan kedudukan mata.

3 dari 4 halaman

"Jadi mata kan normalnya lurus ya ngelihatnya."

Ilustrasi mata malas
Ilustrasi mata malas (Pixabay)

Baca juga: Apakah Terlalu Lama Pakai Softlens Bisa Bikin Mata Malas Dok?

"Ada juga orang dengan mata juling, bisa keluar bisa ke dalam."

"Di situ dia bisa juga kejadian mata malas," jelas dr. Helda Puspitasari.

Ketiga adalah pada anak yang mengalami katarak kongenital.

"Jadi pada saat lahir, dia sudah ketutup nih sebenarnya," paparnya.

Kondisi itu menyebabkan bayi tidak mendapat stimulasi perkembangan mata yang baik.

Akibatnya, otak menjadi biasa mengandalkan salah satu mata yang memiliki pengelihatan lebih baik.

Karenanya dr. Helda mengatakan ketika bayi mengalami katarak kongenital, sedini mungkin harus dibawa ke dokter.

Katarak tersebut perlu segera diambil untuk memperbaiki kondisi pengelihatannya.

Baca artikel lain seputar kesehatan umum di sini.

4 dari 4 halaman

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comMata Malasgejala mata malasHelda Puspitasari
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved