Breaking News:

Dokter Jelaskan Kehidupan Seksual pada Penderita Stroke, Bisa Terjadi pada Pria Maupun Wanita

Stroke adalah gangguan suatu problem syaraf dimana terdampaknya kelumpuhan dari anggota gerak.

Kompas.com
Ilustrasi stroke yang mengakibatkan menurunnya kehidupan seksual 

TRIBUNHEALTH.COM - Stroke adalah gangguan suatu problem syaraf dimana terdampaknya kelumpuhan dari anggota gerak.

Terdapat masalah pada motorik seseorang.

Menurut dr. Binsar ada 2 hal yang dapat menyebabkan stroke.

Dilansir oleh Tribunhealth.com penjelasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS dalam tayangan YouTube Tribunnews.com program Edukasi Seksual tentang kehidupan seksual pada penderita stroke.

Yakni stroke akibat penyumbatan dan stroke akibat pecahnya pembuluh darah.

Baca juga: Benarkah Induksi atau Operasi Caesar Diberikan Bila Tahap Persalinan Berlangsung Lama, Dok?

Baca juga: Dok, Kondisi Apa yang Menyebabkan Ibu Hamil Operasi Caesar atau Episiotomi?

Baca juga: Agar Tak Jadi Sasaran Kekerasan Seksual, Psikolog Jelaskan Pentingnya Edukasi Anak

Ada faktor risiko daripada stroke.

Adanya kadar kolesterol yang tinggi, adanya protein darah atau fibrinogen yang tinggi, adanya adanya asam urat yang tinggi, adanya hipertensi, dan aktivitas merokok.

Itulah faktor-faktor risiko stroke.

Di dalam ilmu kedokteran sexologist terdapat satu istilah yang disebut sindroma metabolisme.

Sindroma metabolik adalah suatu kondisi dimana kadar testosteron menurun dengan 5 manisfentasinya.

2 dari 4 halaman

Yang pertama, tekanan darah meningkat.

Ilustrasi penderita serangan stroke
Ilustrasi penderita serangan stroke (Kompas.com)

Terdapatnya kadar kolesterol yang meningkat.

Adanya kadar gula darah yang meningkat.

Adanya berat badan berlebih atau lingkar pinggangnya diatas 120 cm.

Parameter-parameter ini apabila terdapat pada seorang pria atau wanita.

Begitu kadar estrogen seorang wanita menurun, maka sindroma metabolik pada wanita juga mulai muncul.

Jadi kondisi ini tidak hanya terjadi pada pria, tetapi juga pada wanita.

Hanya saja pada pria kadar testosteron yang menurun.

Biasanya setelah muncul, maka akan mengakibatkan gangguan-gangguan tersebut muncul.

Apabila parameter masalah metabolik dibiarkan tanpa ada penyelesaian atau tanpa ada pengobatan, maka yang akan didapatkan adalah terjadinya problem vaskular atau pembuluh darah.

Baca juga: Psikolog Paparkan Berbagai Penyebab Kekerasan Seksual terhadap Anak, Bisa karena Masalah Kepribadian

Baca juga: Bukan Mitos, Dokter Sebut Wanita Menopause Memang Lebih Rentan Terkena Infeksi Saluran Kemih

Baca juga: dr Tan Shot Yen Tegaskan Stroke Bisa Dicegah, Kebanyakan karena Pola Hidup Tak Sehat

3 dari 4 halaman

Bila kondisi ini semakin berat, akan menimbulkan gangguan atau penyakit stroke.

Sebelum gejala stroke muncul, biasanya kemampuan seksual juga sudah mulai menurun.

Ada satu tanda dari tubuh.

Problem seksual adalah problem terminal.

Problem seksual sangat berkaitan dengan problem metabolisme tubuh.

Jika metabolisme tubuhnya terganggu, maka biasanya kesehatan atau kebugaran seksual akan mulai bermasalah sebelum muncul gejala stroke.

Penderita stroke akan terganggu tidak hanya pada pria, namun juga pada wanita.

Akan tetapi yang paling sering diperhatikan adalah kaum pria.

Kita ketahui biasanya kaum pria sangat memikirkan kehidupan seksual.

Saat metabolisme pria terganggu, tentunya kehidupan seksualnya juga pasti akan terganggu akibat adanya penyakit stroke.

4 dari 4 halaman

Penjelasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews.com program Edukasi Seksual edisi 22 Oktober 2020.

(Tribunhealth.com/Dhiyanti)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.compenjelasan dokterStrokeGangguan seksualMasalah Seksualdr. Binsar Martin SinagahipertensiMerokok Fahmi Bo
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved