TRIBUNHEALTH.COM - Hipospadia adalah suatu kelaianan kongenital.
Merupakan kelainan bawaan yang memang biasanya sering terjadi pada anak laki-laki.
Dilansir oleh Tribunhealth.com penjelasan Dokter Spesialis Anak, dr. Melisa Anggraeni, M. Biomed, Sp.A yang dalam tayangan YouTube Tribunnews Bogor edisi 13 Maret 2021 tentang kelainan bawaan.
Kelainan ini sebenarnya cukup jarang terjadi pada anak laki-laki.
Baca juga: Ketahui Penyebab Munculnya Warna Hitam pada Gigi Anak, Begini Penjelasan Dokter Gigi
Baca juga: Dokter Spesialis Gigi Ajarkan Cara Mudah Merawat Gigi Anak Agar Terhindar dari Rampan Karies
Termasuk kelainan yang mengenai saluran kencing atau traktus urogenital pada laki-laki.
Kejadiannya kurang kebih dari 1 dari 250 kelahiran hidup.
Kelainan hipospadia adalah kelainan dimana lubang kencingnya atau uretranya tidak terletak di tengah-tengah dari ujung penis.

Pada kasus ringan, bisa jadi lubang uretranya terletak disekitar dari glands penis atau kepala penisnya.
Bisa juga di leher penisnya atau bisa juga di tengah-tengah mendekati batang penisnya.
Namun ada beberapa kelainan juga yang kurang lebih 10%.
Sehinga lebih parah.
Dimana lubang dari tempat keluar urinenya terletak pada skrotum atau buah jakarnya.
Nah hal ini yang biasanya juga disertai kelainan yang lain.
Dimana kulit penisnya juga tidak bisa menutup dengan sempurna.
Jadi semacam terbentuk kumpulan kulit di tengah-tengah buah jakarnya.
Apabila disertai dengan kelainan yang lain dimana disertai dengan penumpukan kulit disekitar buah jakar, memang deteksi dininya lebih sulit.
Karena orang tua biasanya tidak terlalu bisa melihat kelainan ini.
Baca juga: Mengapa Saya Sering Overthinking dan Cemas Berlebihan? Berikut Jawaban Psikolog
Baca juga: Bagaimana Penanganan yang Tepat untuk Penderita Depresi? Begini Penjelasan Psikolog
Akibat lubang kencing pada awal bayi baru lahir sangat kecil.
Jadi cara orang tua mendeteksi adalah dengan melihat apakah kencing anaknya dapat mengalir atau mancur dari tengah-tengah ujung penisnya.
Kalau arah aliran kencingnya tidak normal atau menyebar tidak satu arah, atau keluar tidak dari ujung tengah dari kepala penisnya, bisa jadi terjangkit hipospadia.
Sebaiknya apabila mengalami gejala-gejala sepeti ini, orang tua bia segera konsultasi dengan dokter spesialis anak terdekat.
Penjelasan Dokter Spesialis Anak, dr. Melisa Anggraeni, M. Biomed, Sp.A yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews Bogor edisi 13 Maret 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.