TRIBUNHEALTH.COM - Memasuki tahun kedua pandemi COVID-19 membuat sebagian orang tidak bisa mudik karena adanya larangan mudik.
Hal ini bukan tanpa alasan.
Dilansir oleh Tribunhealth.com penjelasan Psikolog, Adib Setiawan, S.Si., M.Psi. dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 04 Mei 2021.
Baca juga: Benarkah Ibu Hamil dan Bayi Rentan Terjangkit Malaria, Dok?
Baca juga: Seperti Ini Pengobatan Penyakit Malaria Menurut dr. Robert Sinto
Dengan adanya larangan mudik diharapkan dapat menekan pertambahan kasus pasien COVID-19.
Namun tidak bertemu dengan sanak saudara ternyata dapat menimbulkan stres bagi sebagian orang.

Terutama jika sendiri dan jauh dari orang tua.
Menurut psikolog, hal ini dapat disiasati.
Yakni dengan video call orang tua atau keluarga.
Paling tidak hal ini dapat bertatap langsung via video call.
Sehingga rasa yang didapatkan seperti bertatap muka secara langsung.
Walaupun tidak bersentuhan secara fisik.
Agar tidak mengurangi mood saat tidak bisa mudik, dianjurkan untuk mengisi hal-hal yang produktif.
Hal produktif misalnya seperti video call keluarga.
Apabila masih bisa berkunjung dalam satu kota, silahkan berkunjung tanpa melupakan protokol kesehatan.
Memakai masker, rajin cuci tangan, dan jaga jarak.
Baca juga: Dokter Jelaskan Beberapa Gejala Penyakit Malaria yang Dapat Menyerang Seseorang
Baca juga: Dokter Jelaskan Cara Menjaga Kebersihan Lidah pada Anak Agar Terhindar dari Masalah Kesehatan
Atau kalau memiliki teman yang masih bisa dijangkau tidak masalah jika bertemu.
Sepanjang protokol kesehatan dijalankan.
Karena jika terlalu takut di rumah terus juga mungkin menimbulkan rasa tidak nyaman.
Sehingga boleh keluar, boleh ketemu asalkan protokol kesehatan dijalankan secara ketat.
Agar penularan bisa diminimalisir.
Penjelasan Psikolog, Adib Setiawan, S.Si., M.Psi. dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 04 Mei 2021.
(Tribunhealth.com/Dhiyanti)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.