TRIBUNHEALTH.COM - Demam berdarah dengue bisa menyebbkan kematian apabila terlambat untuk ditangani.
Penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypthi masuk dalam kategori kejadian luar biasa di beberapa daerah.
Dikutip TribunHealth.com dari YouTube KompasTV bersama dengan Dr. Adityo Susilo, Kamis (29/4/2021), hal ini terjadi karena penyebarannya yang sangat cepat.
Namun tidak sedemikian parah jika masyarakat sadar akan menjaga kebersihan lingkungan, untuk menekan perkembangan populasi nyamuk.
Nyamuk aedes aegypthi merupakan faktor pembawa virus dengue.

Baca juga: Berikut Penanganan Masalah Bibir Pecah-pecah saat Menjalani Puasa
Firus dengue yang masuk ke dalam tubuh dapat menyebabkan seseorang terjangkit demam berdarah.
Gejala demam berdarah dengue:
- Demam tinggi hingga 40 derajat celcius
- Sakit kepala
- Nyeri otot, tulang, dan sendi
- Mual
- Muntah
Baca juga: Dok, Apakah Benar Jika Memanaskan Sayur Dapat Mematikan Kandungan Vitamin Di Dalamnya?
- Sakit di belakang mata
- Pembengkakan pada kelenjar getah bening
- Bintik-bintik merah atau bercak pada kulit
Cara agar bisa meminimalisir demam berdarah adalah menjaga lingkungan agar tetap bersih.
Dalam artian tidak ada genangan air, memperhatikan lingkungan didalam rumah yang bisa menjadi tempat persembunyian nyamuk.
Hal yang perlu diwaspadai saat DBD menyerang yakni mengenali gejala secara dini.

Baca juga: Simak Tips Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut pada Masa Pandemi
Pasien demam berdarah akan melalui 3 fase:
- Fase pertama adalah fase demam yang dialami sejak hari pertama muncul gejala sampai dengan hari keempat.
Pada saat mengalami fase demam, pasien akan merasakan demam yang sangat mengganggu sekali.
Demam tinggi, badan terasa sakit semua, dan nyeri kepala hebat.
Ulu hati dan lambung terasa mual, sehingga akan terasa suit untuk makan.
- Setelah fase pertama, selanjutnya pasien akan memasuki fase kritis.
Pada fase kritis ini pasien bisa mengalami perbaikan.
Keluhan seperti demam dan sakit kepala yang mengganggu akan berkurang.

Pada saat rasa tersebut berkurang, justru dalam fase ini trombosit turun lebih cepat.
Karena kerusakan pada pembuluh darah menjadi lebih hebat.
Resiko lain adalah pasien bisa mengalami syok, dikarenakan isi pembuluh darah bisa keluar dari pembuluh darah ke jaringan.
- Setelah fase kritis terlewati, barulah pasien memasuki fase penyembuhan.
Fase penyembuhan ini akan tercapai di hari ke 7 atau 8 semenjak mulai keluhan.
Baca juga: Pertolongan Pertama Masalah Gigi dan Mulut saat Puasa Ramadhan
Setelah fase penyembuhan ini sangat bervariasi, ada yang penyembuhannya cepat dan ada yang membutuhkan waktu.
Pada prinsipnya di fase penyembuhan ini trombosit akan meningkat berangsur-angsur dengan sendirinya dan hal-hal yang beresiko akan lebih baik pada fase ini.
Pada saat musim beresiko, seperti awal dan akhir musim hujan dan merasakan gejala dari demam berdarah segeralah ke dokter.
Ini disampaikan pada channel YouTube KompasTV bersama dengan Dr. Adityo Susilo, Dokter spesialis penyakit dalam konsultan penyakit tropik dan infeksi. Kamis (29/4/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)