Breaking News:

Sama-sama Disebabkan Gigitan Nyamuk, Demam Berdarah Beda dengan Penyakit Malaria

Berikut ini perbedaan penyakit demam berdarah dan malaria, sama-sama berbahaya

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Melia Istighfaroh
Kompas.com
ilustrasi anak demam berdarah 

TRIBUNHEALTH.COM - Penyakit malaria masih menjadi ancaman tersendiri di tengah pandemi Covid-19 yang belum juga selesai.

Penyakit ini masih banyak dijumpai di Indonesia, terutama di wilayah timur, sebagaimana diberitakan dalam tayangan Ayo Sehat Kompas TV yang tayang di YouTube pada 29 April 2021.

Berdasarkan data Kemenkes tahun 2018, sebayak 10,7 juta penduduk tinggal di daerah endemis menengah dan tinggi malaria.

Daerah tersebut meliputi Papua, Papua Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Malaria sendiri merupakan penyakit infeksi akibat gigitan nyamuk anopheles betina, yang telah terinfeksi parasit plasmodium.

Baca juga: Jangan Anggap remeh, Ini Bahaya Obat Nyamuk Bakar pada Tubuh

Baca juga: Banyak Nyamuk di Rumah? Berikut Tanaman yang Dapat Mengusir Nyamuk

Ilustrasi nyamuk yang sedang menggigit bagian tubuh manusia
Ilustrasi nyamuk yang sedang menggigit bagian tubuh manusia (banyumas.tribunnews.com)

Sejumlah gejala awalnya antara lain:

  1. Suhu badan lebih dari 38 derajat celcius
  2. Sakit kepala
  3. Muntah
  4. Nyeri otot
  5. Diare

Pada beberapa jenis malaria, muncul siklus dalam 48 jam.

Selama siklus tersebut, penderita malaria awalnya merasa kedinginan dan menggigil.

Baca juga: Waspadai Gejala Penyakit Demam Berdarah yang Bisa Menyebabkan Kematian

Baca juga: Mengenali Karakteristik Nyamuk Aedes Aegypti Penyebab Demam Berdarah

ilustrasi demam
ilustrasi demam (tribunnews.com)

Gejala tersebut disertai keringat dan kelelahan yang parah.

Hal itu berlangsung 6 hingga 12 jam.

2 dari 2 halaman

Malaria yang paling serius diakibatkan parasit plasmodium falciparum.

Tanpa perawatan yang tepat, jenis ini bisa memicu komplikasi parah, seperti masalah pernapasan dan kegagalan organ.

Jika sudah demikian, nyawa menjadi taruhan.

Meski sama-sama disebabkan oleh nyamuk, malaria berbeda dengan demam berdarah.

Baca juga: Dokter Sebut Demam Berdarah Belum Ada Obatnya, Hanya Andalkan Asupan Cairan

Baca juga: Apakah Benar Jus Jambu Biji Bisa Tingkatkan Trombosit Penderita Demam Berdarah?

Ilustrasi Fogging-Simak penjelasan dokter mengenai metode fogging yang dianggap tidak efektif dalam mencegah demam berdarah.
Ilustrasi Fogging-Simak penjelasan dokter mengenai metode fogging yang dianggap tidak efektif dalam mencegah demam berdarah. (Pixabay.com)

Penyakit demam berdahar dengue disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti.

Nyamuk tersebut merupakan pembawa virus dengue, yang bisa menyebabkan orang mengalami demam berdarah.

Setidaknya ada delapan gejala demam berdarah yang bisa dikenali, antara lain:

  • Demam tinggi, hingga mencapai 40 derajat celcius
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot, tulang, dan sendi
  • Mual
  • Mundah
  • Sakit di beakang mata
  • Terjadi pembengkakan kelenjar getah bening
  • Bintik merah atau bercak pada kulit

Baca artikel lain seputar kesehatan umum di sini

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)

Selanjutnya
Tags:
demam berdarahMalariaaedes aegypti
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved