TRIBUNHEALTH.COM - Diare menjadi penyakit yang kerap kali disepelekan.
Namun siapa sangka diare ternyata bisa berdampak berbahaya jika sudah menimbulkan komplikasi.
Hal itu disampaikan oleh Dokter spesialis penyakit dalam sekaligus konsultan alergi imunologi, dr Prasna Pramita, dalam program Ayo Sehat Kompas TV yang tayang di YouTube pada 21 Maret 2021.
Organ pertama yang terancam ketika mengalami diare adalah ginjal.
"Kerusakan ginjal awalnya. Akhirnya bisa juga jantung karena elektrolit berkurang," papar dr Prasna.
Dia menjelaskan pompa jantung memerlukan kalium.
Baca juga: Dok, Apakah Benar Tak Boleh Makan yang Berlemak saat Diare?
Baca juga: Minum Teh Pahit Bisa Sembuhkan Sakit Diare, Mitos atau Fakta Dok?
Namun zat tersebut turut keluar ketika mengalami diare.
"Nah, jadi kalau terjadi kekurangan kalium maka pompa jantung pun akan menjadi bermasalah."
"Akhirnya jari-jari kita bisa kesemutan, karena kekurangan elektrolit."
"Akhirnya bisa juga ke organ lain lagi," jelasnya.
Tak sampai di situ saja, risiko akibat diare rupanya bisa sampai kematian.
"Faktor risikonya bisa sampai kematian. Bisa, kalau sampai kekurangan cairan, terlambat ditangani."
dr Prasna mencontohkan kasus diare pada orang tua.
Baca juga: Cara Sederhana Dalam Upaya Mencegah Penyakit Jantung
Baca juga: Benarkah GERD Bisa Memicu Serangan Jantung? Simak Penjelasan Berikut
Jantung orang yang sudah berusia lanjut mulai mengalami pelemahan fungsi.
Hal itu membuat dokter tidak bisa memasukkan cairan terus menerus.
"Nah pada orang yang jantungnya melemah, kita kan tidak bisa masukin cairan langsung terus-terusan, kita kan harus pelan-pelan."
"Sementara jantungnya sudah tidak kuat, dehidrasi juga."
dr Prasna mengatakan kasus seperti ini kerap menjadi dilema bagi dokter.
Baca artikel lain tentang tanya jawab dengan dokter di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)