Breaking News:

Apakah Kondisi Psikologis Dapat Mempengaruhi Tingkat Keparahan GERD?

Psikosomatis adalah gangguan pencernaan saat dalam kondisi stress, cemas, atau keluhan fisik yang disebabkan oleh emosi.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ekarista Rahmawati
tribunnews.com
ilustrasi prikosomatis 

TRIBUNHEALTH.COM - GERD atau penyakit asam lambung adalah munculnya rasa terbakar pada dada yang diakibatkan oleh naiknya asam lambung ke kerongkongan.

Asam lambung tidak hanya terjadi pada orang dewasa, tetapi bisa juga pada anak-anak.

Lalu apakah apakah faktor psikologis termasuk kedalam penyebab asam lambung?

Sudah benar berdasarkan penelitian medis bahwa kondisi psikologis pikiran sangat berpengaruh pada semua bagian pencernaan.

Mulai dari kerongkongan, lambung, usus, sampai usus besar.

ilustrasi prikosomatis
ilustrasi prikosomatis (tribunnews.com)

Terkadang perasaan cemas bisa mengakibatkan kadar asam lambung menjadi lebih tinggi daripada pasien yang tidak merasa cemas.

Ada juga yang bergejala susah BAB atau banyak BAB.

Hubungan otak dengan saluran cerna sangat erat.

Banyak penyakit di saluran cerna jika dicari penyebabnya adalah aspek psikologis biasa disebut dengan psikosomatis.

Kondisi kecemasan bisa mempengaruhi GERD.

Baca juga: Apakah Boleh Minum Obat setelah Divaksin Dok?

2 dari 3 halaman

Penanganan GERD akibat psikosomatis yaitu dengan mengobati GERD terrlebih dahulu, lalu mengobati psikosomatis.

Menyakinkan psien bahwa penyakitnya nbisa disembuhkan, dikontrol. Tidak perlu ada kecemasan berlebihan. Disitulah bisa mengobati GERDnya.

Tidak selalu psien GERD ada psikosomatisnya, tapi bisa berhubungan.

Ada yang murni GERD/asam lambungnya saja yang tinggi dan ada luka-luka dikerongkongannya.

Tetapi ada juga yang berksitsan paikosomtis.

ilustrasi sakit gerd
ilustrasi sakit gerd (tribunnews.com)

Jadi dua-duanya memang harus diobati, baik kondisi pikirannya maupun GERD itu sendiri.

Panic Attack dengan GERD juga berhubungan sekali.

Bnyak pasien-pasien tercetus panic attacknya karena GERD.

Kondisi nyeri yang mendadak didada tentunya membuat cemas pasien. Dan disitulah tercetus paniknya.

Tetap harus megobati GERDnya, walaupun secara endoskopi normal, tapi terkadang ada reflux asam lambung yang tidak menimbulkan luka.

Baca juga: Tahukah Anda, Apakah Penyebab Rambut Putih Pada Seseorang?

3 dari 3 halaman

GERD dan panic attack harus diobati. Karena panic attack termasuk kelainan psikosomatis yang membutuhkan penanganan khusus.

Sehingga kedua penyakit ini tidak saling mencetuskan satu sama lain.

Karena jika sudah panic attack tentunya pasien bingung dan terkadang untuk minum abat saja susah.

Jadi GERD harus diterapi dan panic attack harus segera ditangani.

Ini dikutip dari cahnnel YouTube Kompascom Reporter on Location, bersama dengan dr. Hasan Maulahela, Sp.PD-KGEH. Sabtu (6/3/2021)

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
GERDPenderita GERDGastroesophageal reflux disease (GERD)
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved