TRIBUNHEALTH.COM - Sendawa setelah makan adalah hal yang biasa.
Lain halnya jika terus-menerus bersendawa karena bisa jadi ini adalah gejala suatu penyakit atau efek samping obat-obatan tertentu.
Apakah anda juga kerap merasakan perut kembung? Perut kembung bisa disebabkan oleh beberapa kondisi, seperti maag, masuk angin, bahkan kekurangan enzim.
Gejala naiknya asam lambung dalam bahasa medis biasa disebut dengan GERD, naiknya asam lambung ke saluran pencernaan (eksofaus) ke kerongkongan.

Akibat asam lambung yang naik ke atas tersebut, bisa mengiritasi atau membuat luka saluran pernapasan yang berada di belakang jantung.
Sifat dari asam lambung sesuai dengan namanya yaitu asam, bisa membuat luka disaluran pencernaan yang letaknya bersebelahan dengan saluran pernapasan.
Disitu ada otot yang bernama otot diafragma. Otot diafragma adalah otot besar yang membantu dalam pernapasan.
Penyebab asam lambung selain faktor makanan yaitu kuman helicobacter pylori.
Kuman tersebut memang ada pada asam lambung, dan angka kejadian yang disebabkan oleh kuman ini di masyarakat indonesia cukup tinggi.
Baca juga: Apa Perbedaan Sesak Karena Gangguan Paru dengan Sesak Karena Asam Lambung?
Hal itu disebabkan oleh pola makan sehari-hari.
Kuman helicobacter pylori hanya bisa dilihat oleh endoskopi, dibiopsi, dan dicek di lab apakah ada kuman tersebut.
Ada beberapa tes yang dilakukan untuk mengetahui apakah ada kuman helicobacter pylori atau tidak.
Apabila ada kuman helicobacter pylori, maka harus diberikan antibiotik jangka panjang bisa satu bulan atau lebih.
Jika hasilnya negatif dari kuman, ada kemungkinan memang bukan itu penyebabnya.
Kembung, sendawa, dan sesak adalah gejala umum yang terjadi pada GERD.

Baca juga: Gangguan Kesehatan Pada Testis Bisa Menyebabkan Penurunan Ereksi
Kenapa hal ini bisa terjadi?
Karena asam lambung mengiritasi aluran makan/saluran pencernaan yang bersebelahan dengan saluran pernapasan dan mengganggu diafragma bergerak dengan leluasa.
Sehingga kesan yang dirasakan oleh pasien seperti sesak. Sesak itupun ada parameter lain seperti kadar oksigen darah, frekuensi napas, dll.
Solusinya adalah melakukan pemeriksaan endoskopi untuk mendeteksi kuman helicobacter pylori didalam saluran pencernaan, atau karena faktor lain.
Ini disampaikan di channel YouTube KompasTV bersama dr. Eka Ginanjar, Dokter spesialis penyakit dalam. Senin(10/8/2020)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)