TRIBUNHEALTH.COM - Pandemi Covid-19 masih melanda seluruh dunia meski sudah berlangsung lebih dari setahun.
Salah satu bidang yang berisiko tertular adalah kedokteran gigi.
Pasalnya, dokter gigi berinteraksi langsung dengan rongga mulut pasien.
Terkait hal ini, protokol ketat dilakukan demi menghindari penularan.
Salah satunya adalah yang dilakukan RSI Wonokromo Surabaya, sebagaimana diberitakan Kompas TV pada 20 Juli 2020.
Di sana, pasien gigi dilayani dengan penanganan khusus.
Baca juga: Jika Dibiarkan, Apakah Infeksi di Rongga Mulut Bisa Merembet ke Organ Lain?
Baca juga: Gigi Sering Mengalami Bengkak, Apakah Ada Dampak Buruknya Jika Tidak Dirawat?
Rumah Sakit menggunakan ruangan bertekanan udara negatif.
Hal itu dipercaya dapat membunuh bakteri dan virus.
Harapannya, risiko penularan antara pasien dan tenaga kesehatan bisa diminimalisir.
"Alhamdulillah harus bekerja dengan level 3," papar Direktur RSI Wonokromo Surabaya, dr Samsul Arifin.
"Kemudian sebelum dan sesudah apa pun harus cuci tangan," tambahnya.
Baca juga: Sudah Lakukan Pembersihan tapi Karang Gigi Muncul Kembali? Ini Tips Dokter untuk Mengatasinya
Baca juga: Dokter Jelaskan Bengkak Akut dan Kronis pada Gigi, pada Kondisi Tertentu Tak Cukup Diberi Antibiotik
Protokol kesehatan lain seperti menjaga jarak dan memakai masker juga menjadi protokol wajib pelayanan di sana.
Dia mengatakan udara bertekanan negatif diperlukan untuk menghindari penularan.
Pasalnya, udara dalam poli gigi bisa saja tercemar oleh virus corona.
Baca artikel lain seputar kesehatan gigi dan mulut di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)