Breaking News:

Apakah Stunting Bisa Diobati, Dok?

Stunting merupakan penyakit yang banyak dijumpai di Indonesia. Stunting merupakan penyakit yang bisa diobati meskipun kuncinya harus sabar

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ekarista Rahmawati
TRIBUN/HO
Ilustrasi - pemeriksaan stunting - Pemeriksaan kepada anak dalam rangka melawan Stunting di GBK, Senayan, Jakarta, Minggu (24/11/2019). 

Pertanyaan:

Nah dokter, apakah stunting bisa diobati?

Pertanyaan tersebut disampaikan jurnalis dari KompasTV Elgee Frydianto, dalam acara Ayo Sehat pada tayangan YouTube. Jumat, (26/3/2021).

Jawaban Dokter:

Dokter Spesialis Gizi Klinik dr Diana Suganda, menjawab pertanyaan tersebut sebagai berikut:

"Tentu bisa, tapi tadi. Inikan kejadiannya kronis, gak bisa kita berharap dalam 1 bulan atau 2 bulan bener gak? Nah, jadi perubahannya pun, pengobatannya pun atau terapinya itu jangka panjang juga."

"Dimana salahnya tadi, dimana kurang tepatnya itu dibetulin dulu kan saya bilang tadi."

Ilustrasi - pemeriksaan stunting - Pemeriksaan kepada anak dalam rangka melawan Stunting di GBK, Senayan, Jakarta, Minggu (24/11/2019).
Ilustrasi - pemeriksaan stunting - Pemeriksaan kepada anak dalam rangka melawan Stunting di GBK, Senayan, Jakarta, Minggu (24/11/2019). (TRIBUN/HO)

Baca juga: Ini Cara Mencegah Gigi Berlubang pada Anak Sejak Dini

"Oke mungkin pola makannya saya kasih snack kedeketan sama jam makan, ya kan. Sehingga pada saat makan, anak makannya sedikit."

"Nah, pola makan, jam makan itu dibenerin dulu. Dan intinya apa? Orangtuanya itu harus sabar."

"Ada satu vitamin tambahan, vitamin S. Orangtuanya harus sabar. Karena namanya mengubah pola makan anak itu gak kaya cuma membalikkan telapak tangan. Bener gak?"

2 dari 2 halaman

"Bener-bener butuh kesabaran orantua. Kadang kan anak dikasih makan sesuatu yang baru, dia menolak. Apalagi something new yang biasanya nasi nugget, kita ganti dengan bentukan ayam anak belum mau. Nah tapi ga papa."

"Intinya kalau orang sunda bilang kekeuh, jadi cobain aja terus."

Ilustrasi pencegahan stunting - Petugas medis memeriksa suhu tubuh balita yang akan mengikuti imunisasi di Puskesmas Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (26/11/2020). Imunisasi rutin lengkap merupakan program vaksin dasar yang diberikan kepada bayi kurang dari 24 jam hingga anak berusia 3 tahun dengan tujuan mempertahankan tingkat kekebalan optimal sekaligus mencegah terjadinya stunting pada anak.
Ilustrasi pencegahan stunting - Petugas medis memeriksa suhu tubuh balita yang akan mengikuti imunisasi di Puskesmas Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (26/11/2020). Imunisasi rutin lengkap merupakan program vaksin dasar yang diberikan kepada bayi kurang dari 24 jam hingga anak berusia 3 tahun dengan tujuan mempertahankan tingkat kekebalan optimal sekaligus mencegah terjadinya stunting pada anak. (Tribunnew/Jeprima)

Baca juga: Muncul Gejala Psikotik pada Pasien Covid-19, Berikut Ini Pengobatan yang Tepat Menurut Psikiater

"Nah ada penelitian memang, anak itu baru mau dengan sesuatu perubahan yang baru setelah 15-20x percobaan."

"Jadi kalau kita baru coba 2x, 3x trus orangtuanya ah udahlah anaknya ga mau. Jangan menyerah. Tetep kita lakukan, karena itu tadi perubahan jangka panjang."

"Dan Mindsetnya, Oke saya mau anak saya sehat. Bukan hanya kenyang. Kalau kenyang asal makan banyak. Kalau sekarang porsi tidak terlalu besar tapi padat kalori, kita tambahin proteinnya."

"Jadi banyak protein, banyak lemak baik, karbonya secukupnya aja. Vitamin, mineral dari buah dan sayur tetap harus kita berikan."

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
stuntingdampak stuntingdr Diana Suganda
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved