Breaking News:

Treatment Apa yang Perlu Dilakukan bagi Penderita Bells Palsy? Berikut Penjelasan dr. Debby Amelia

Bells palsy merupakan suatu kelumpuhan pada sebelah otot wajah atau unilateral. Hal ini terjadi karena kelumpuhan saraf fasial perifer.

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi | Editor: Ekarista Rahmawati
kaltim.tribunnews.com
ilustrasi bells palsy 

TRIBUNHEALTH.COM - Menurut dokter spesialis saraf, dr. Debby Amelia, yang dapat memicu penyakit bells palsy adalah daya tahan tubuh yang rendah.

Ada beberapa kondisi yang dapat memicu terjadinya bells palsy seperti diabetes melitus, wanita hamil, dan perokok.

Menurut dr. Debby Amelia, bells palsy merupakan suatu kelumpuhan pada sebelah otot wajah atau unilateral.

Hal ini terjadi karena kelumpuhan saraf fasial perifer.

Saraf ini merupakan saraf ketujuh kranial di otak.

Saraf fasial perifer bersifat akut atau mendadak.

dr. Debby Amelia menjelaskan jika penyebabnya adalah idiopatik yang berarti tidak diketahui.

Baca juga: Cara Meningkatkan Imun di Masa Pandemi dengan Mengkonsumsi Makanan Sehat

Baca juga: Jangan Disepelekan, Waspadai Gejala-gejala Tipes dan Cara Mengobatinya

Ilustrasi pasien bells palsy yang mengalami kelumpuhan sebagian wajah
Ilustrasi pasien bells palsy yang mengalami kelumpuhan sebagian wajah (Tribunnews.com)

Namun diduga penyebab bells palsy adalah virus.

Virus yang dapat menyebabkan bells palsy adalah virus herpes simplex yang mengalami reaktivasi.

Perbedaan bells palsy dengan stroke adalah tempat terjadinya, bells palsy hanya terjadi di sebelah wajah dan tidak melibatkan motorik.

2 dari 4 halaman

Penyakit bells palsy dapat berulang.

Untuk memastikan bells palsy bukan stroke, dokter akan melihat kekuatan tangan, pasien disuruh menutup mata.

Jika penderita bells palsy, maka mata tidak akan menutup sempurna dan alisnya tertinggal.

Kemudian pasien disuruh bersiul dan berkumur, jika bells palsy saat berkumur air akan keluar.

Pasien tidak bisa mengunyah hingga merasakan sakit di belakang telinga.

Bells palsy dapat berulang sekali, dua kali, bahkan lima kali.

Menurut Samuel Zylgwyn yang pernah mengalami bells palsy, treatment dari wajah miring hingga dapat lurus kembali empat bulan.

Kemudian dari wajah lurus hingga dapat senyum kembali adalah dua bulan.

Treatment yang dapat dilakukan oleh penderita bells palsy adalah faradisasi, massage wajah, dan dikompres.

Senam wajah sangat dianjurkan untuk penderita bells palsy.

3 dari 4 halaman

Senam wajah meliputi pipi kembung, pipi kempot, bicara A I U E O selebar-lebarnya dan semonyong-monyongnya.

Baca juga: Tips Merawat Kulit Agar Tetap Sehat di Masa Pandemi

Baca juga: Bagaimana Tahapan Kunjungan ke Dokter Gigi saat Pandemi?

Ilustrasi pasien bells palsy
Ilustrasi pasien bells palsy (tribunnewswiki.com)

Jika pasien tidak memiliki riwayat diabetes melitus, dianjurkan untuk mengunyah permen karet untuk melatih otot pada wajah.

Hal ini dikarenakan pasien bells palsy tidak dapat berhenti mengunyah di sisi lumpuhnya, sehingga makanan akan tertinggal di sisi yang lumpuh.

Hal ini tidak boleh didiamkan dan harus terus dilatih.

Jika seseorang tiba-tiba terkena bells palsy, dianjurkan untuk secepatnya berkonsultasi ke dokter saraf.

Karena yang menentukan penyembuhan penyakit ini adalah kecepatan berobat.

Sehingga dokter dapat segera memberikan pengobatan.

Jika diakibatkan oleh virus, maka dokter akan memberikan obat antivirus selama 5 hingga 7 hari, maksimal 10 hari.

Jika pasien telat berobat, maka penyembuhannya akan memakan waktu lama.

Proses penyembuhan sangat bergantung pada seberapa cepat pasien berobat ke dokter saraf dan apa saja yang terlibat.

Baca juga: Ini Solusi Hilangkan Karang Gigi yang Menebal Meski Sudah Dibersihkan

Baca juga: Dokter Jelaskan Ciri-ciri Gusi yang Sehat, Bisa Dilihat dari Warnanya

4 dari 4 halaman

Karena penyakit bells palsy akan terbagi dari stadium 1 hingga stadium 6.

Awalnya pasien akan diberikan pengobatan terlebih dahulu.

Karena fisioterapi tidak boleh diberikan diawal, sebaiknya diberikan setelah hari ke-5, jadi sudah puncaknya virus.

Karena jika diberikan diawal, justru akan merangsang virus.

Agar terhindar dari bells palsy, dokter menganjurkan untuk memperbaiki pola hidup seperti tidak langsung terkena angin, tidur cukup, diusahakan untuk AC atau kipas angin tidak langsung mengenai wajah.

(TribunHealth.com/Dhiyanti)

Berita lain tentang penyakit ada di sini

Selanjutnya
Tags:
Bells Palsypengobatan Bells PalsyGejala Bells PalsyPenyebab Bells Palsydr. Debby Amelia
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved