TRIBUNHEALTH.COM - Dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan reumatologi, dr Sandra Langow, berbicara mengenai asam urat dalam program Ayo Sehat yang tayang di kanal YouTube KOMPASTV pada 27 Maret 2021.
Selama ini, masyarakat mengidentikkan asam urat dengan rumatik.
Terkait hal ini, dr Sandra tak menampik.
Dia mengatakan memang asam urat menjadi salah satu jenis rumatik.
"Tapi yang salah adalah semua sakit sendi atau semua rematik ini dianggap sebagai asam urat," katanya.
Lebih lanjut, dr Sandra menjelaskan rematik merupakan suatu bagian besar dari penyakit-penyakit yang berkaitan dengan sendi, otot, dan autoimun.
Di mana asam urat hanyalah satu di antaranya.
Baca juga: Covid-19 Bisa Perburuk Penyakit Jantung, Berikut Ulasan Dokter
Baca juga: Apa Itu Penggunaan Obat Secara Rasional? Begini Penjelasan Dokter
Kemudian dia menjelaskan terjadinya asam urat.
Penyakit ini diawali dengan tingginya kadar asam urat dalam darah.
"Kemudian kristal asam urat akan menumpuk pada sendi dan menimbulkan sakit pada sendi."
"Itu sebenarnya dasar terjadinya asam urat ini," tandasnya.
"Sama dengan penyakit yang lain ya, Jadi asam urat ini ada fasenya."
Baca juga: Hukum Puasa Ramadhan bagi Wanita Hamil dan Menyusui
Baca juga: Apakah Daun Binahong Bisa Menyembuhkan Penyakit Jantung Dok ?
Dia menjelaskan ada empat fase atau stadium pada asam urat.
"Fase yang pertama itu yang disebut dengan hyperuricemia asimtomatik."
Kondisi tersebut, asam urat dalam darah mulai meningkat.
Kendati demikian, tidak ada gejala sama sekali.
Kedua, selang beberapa bulan atau tahun, asam urat akan terus meningkat.
Akibatnya terjadi penumpukan di persendian.
Inilah fase kedua, yang disebut dengan gout arthritis akut dimana muncul rasa nyeri akut.
Baca juga: Bagaimana Mengatasi Hidung Sensitif Dok?
Baca juga: Mitos atau Fakta, Konsumsi Makanan Pedas Dapat Menyebabkan Penyakit Usus Buntu?
"Ini serangan yang tidak terlupakan ya, di mana nyeri sendinya sangat hebat."
"Fase ketiga, biasanya ada fase sembuhnya."
"Dan kalau tidak ditangani pada fase ini akan masuk ke stadium yang lanjut, yang disebut dengan gout arthritis kronik," jelasnya.
Konidisi ini menjadi yang paing berbahaya.
Kerusakan sendi dan nyeri terus menerus bisa saja terjadi.
Bahkan bisa terjadi kerusakan pada organ-organ tubuh yang lain.
Baca artikel lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)