Pertanyaan:
Dokter saya habis check up kesehatan lengkap.
Saya mendapatkan hasil bahwa gigi saya mengalami edge to edge.
Jadi itu maksudnya bagaimana ya dok?
Dan mohon saran untuk perbaikannya harus diapakan dan berapa lama.
Padahal saya ngerasa gigi rata dan tidak kenapa napa tapi malah edge to edge.
Pertanyaan tersebut disampaikan oleh pembaca KOMPASTV, yang dibacakan oleh Jurnalis KOMPASTV, dalam program Sapa Indonesia Pagi edisi 20 Agustus 2020.
Baca juga: Sering Mengalami Pembengkakan pada Gigi? Hati-hati, Jika Dibiarkan Akan Jadi Bengkak Kronis
Baca juga: Apakah Normal Jika Tumbuh Gigi Geraham di Usia Dewasa? Begini Penjelasan drg. Citra Paramita

Jawaban dokter:
Dokter gigi, drg. Citra Paramita menanggapi pertanyaan tersebut.
Edge to edge terjadi di mana gigi anterior atau gigi seri atas dan gigi bawah terjadi kontak.
Normalnya gigi seri atas berada di depan kurang lebih 2-3 mm dibandingkan gigi bawah.
Istilah dalam kedokteran, ini termasuk maloklusi kelas 3.
Dimana rahang bagian bawah maju ke depan hingga membuat gigi bawah lebih maju daripada gigi dan rahang atas.
Penyebab maloklusi kelas 3 bermacam-macam.
Dapat disebabkan oleh skeletal atau tulang, bisa juga karena dental.
Skeletal dapat disebabkan karena misalnya under development dari rahang atas atau over development dari rahang bawah.
Sehingga pada saat gigi mengatup, terjadi kontak prematur dari gigitan rahang atas dan rahang bawah.
"Atau kemungkinan juga kekurangan dari jumlah gigi rahang atas sehingga menyebabkan lengkung gigi rahang atas menjadi lebih sempit."
Solusinya adalah dengan perawatan ortodonti.
Baca juga: Apakah Teknik Veneer Gigi Aman Dilakukan? Efek Apa Yang Ditimbulkan?
Baca juga: Khasiat Lemon Yang Tidak Banyak Orang Tahu, Bisa Memutihkan Kuku Hingga Gigi

Perawatan ortodonti bertujuan untuk mendapatkan susunan gigi yang teratur dan kontak oklusal yang baik.
Sehingga dapat mencapai fungsi oklusi yang efisien.
Apabila dibiarkan dan tidak dilakukan perawatan, kontak prematur akan menyebabkan traumatik oklusi.
Jadi gigi yang beban kunyahnya tidak baik akan menyebabkan hantaran gaya yang tidak baik.
Sehingga gigi cenderung goyang.
Gigitan yang tidak stabil dapat memicu terjadinya temporomandibular disorder.
Temporomandibular disorder merupakan gangguan pada persendian rahang.
Baca juga: Apakah Pemotongan Gigi Aman Dilakukan? Berikut Risiko yang Ditimbulkan
Baca juga: Benarkan Gigi Pria Lebih Rapuh dari Gigi Wanita?
(TribunHealth.com/Dhiyanti)
Berita lain tentang kesehatan gigi ada di sini