Breaking News:

Apakah Katarak Bisa Diobati? Begini Penjelasan Dokter

Katarak adalah suatu perubahan pada lensa mata. Yang seharusnya jernih, berubah menjadi keruh. Sehingga secara bertahap penglihatan pasien akan kabur.

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi | Editor: Ekarista Rahmawati
pixabay.com
Ilustrasi pemeriksaan katarak pada pasien 

TRIBUNHEALTH.COM - Katarak adalah suatu perubahan pada lensa mata.

Yang seharusnya jernih, berubah menjadi keruh.

Ada sistem optik pada mata, seperti kornea dan lensa.

Kornea terlihat hitam, namun sebenarnya jernih.

Pada usia muda, lensa normal terlihat jernih.

Karena bertambahnya usia, terjadi proses generatif sehingga lensa menjadi keruh.

Jika lensa jernih, cahaya yang masuk akan lewat dengan baik.

Namun jika keruh, cahaya yang masuk akan terhambat.

Baca juga: Apa Itu Katarak? Yuk, Kenali Beberapa Gejalanya pada Mata

Ilustrasi pelaksaan operasi untuk pasien penderita katarak
Ilustrasi pelaksaan operasi untuk pasien penderita katarak (pixabay.com)

Sehingga secara bertahap penglihatan pasien akan kabur.

Pada akhirnya akan mengalami gangguan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

2 dari 4 halaman

Katarak pada kebanyakan usia lanjut dapat terjadi pada kedua mata.

Namun, untuk masing-masing mata proses dalam mengalami katarak biasanya berbeda atau tidak bersamaan.

Selain proses degeneratif, dapat juga disebabkan karena trauma seperti kecelakaan.

Bisa juga disebabkan oleh penyakit maupun peradangan di dalam bola mata.

Hal lain yang juga dapat menimbulkan terjadinya katarak adalah penggunaan obat.

Sebagai contoh, konsumsi obat-obatan steroid untuk jangka panjang.

Obat ini mempercepat munculnya katarak.

Selain itu, juga dapat disebabkan karena penggunaan obat tetes yang mengandung steroid.

Penggunaan yang tidak terkontrol atau salah dalam penggunaan dapat menyebabkan katarak.

Lantas, langkah apa yang harus di lakukan sejak dini agar terhindar dari katarak?

3 dari 4 halaman

"Proses degeneratif tentunya tidak ada pencegahannya ya, karena usia kita kan tambha terus," ujar dr. Hadi Prakoso dokter spesialis mata.

dr. Hadi Prakoso menjelaskan jika katarak tidak bisa diobati, tapi bisa diatasi.

Caranya dengan dilakukan operasi.

Dengan kemajuan teknologi saat ini, operasi katarak menjadi salah satu operasi yang paling aman di bidang kedokteran.

Walaupun ini merupakan operasi dengan tingkat kesulitan yang tinggi.

Baca juga: Sering Menatap Layar? Berikut Tips Menjaga Kesehatan Mata

Ilustrasi setelah melakukan operasi katarak
Ilustrasi setelah melakukan operasi katarak (tribunnewswiki.com)

Di tangan seorang dokter ahli bedah yang berpengalaman, operasi katarak hanya memakan waktu kurang lebih 10 menit.

Luka yang ditimbulkan dari operasi ini hanya 2-2,5 mm.

Selain operasi ini aman dilakukan, singkat, dan tidak sakit, proses penyembuhan cepat karena lukanya kecil.

Sebagai proses degeneratif di usia lanjut, katarak bukan penyakit menurun.

Semua orang akan mengalami.

4 dari 4 halaman

Namun, ada katarak yang bersifat herediter atau menurun secara genetik dari orang tua.

"Tapi biasanya munculnya pada bayi yang baru lahir," tambahnya.

Dengan kelainan genetik tertentu, katarak dapat diturunkan.

"Tingkat keberhasilan operasi mata diatas 95%."

"Tapi tentunya kesuksesan dari suatu operasi itu menyangkut beberapa komponen."

Jika hanya menderita katarak saja, kemungkinan keberhasilan operasi tinggi.

Baca juga: Mitos ataukah Fakta Memakai Kacamata Hitam Dapat Mengurangi Kerutan Di Bawah Mata?

Namun jika selain katarak ada penyakit lain yang menyertai tentunya tingkat keberhasilan menurun.

Keterampilan dan pengalaman seorang dokter juga mempengaruhi keberhasilan operasi.

Peralatan dan metode yang digunakan atau prosedur operasi juga dapat mempengaruhi.

Sebelum dilakukan operasi tentunya harus dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan untuk dilihat apakah ada kelainan lain yang menyertai pasien.

Seperti contoh, jika pasien memiliki penyakit kencing manis.

Hal ini juga dapat mempengaruhi kesehatan mata seperti kelainan retina pada diabetes.

Karena usia lanjut, maka mata juga kering.

Sehingga nanti setelah operasi akan banyak keluhan seperti mata berair, terasa terganjal, atau penglihatan tidak maksimal.

Baca juga: Sederet Mitos dan Fakta Berjemur di Bawah Sinar Matahari, Tak Perlu Teralu Lama

(TribunHealth.com/Dhiyanti)

Berita lain tentang menjaga kesehatan di masa pandemi ada di sini

Selanjutnya
Tags:
dr. Hadi PrakosoMata katarakKatarak
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved