TRIBUNHEALTH.COM - Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit infeksi serius yang masih menjadi salah satu penyebab kematian terbanyak di dunia.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, yang biasanya menyerang paru-paru, tapi bisa juga menyebar ke bagian tubuh lain seperti tulang, saraf, usus, bahkan kelenjar.
Berbeda dari infeksi bakteri pada umumnya yang biasanya pulih dalam beberapa hari, TBC justru membutuhkan waktu berobat yang jauh lebih lama, hingga berbulan-bulan.
Untuk mengetahui lebih jelas, terdapat pertanyaan yang diajukan pada dr. Magdalena Sutanto, Sp.P., M.Kes, yang merupakan Dokter Spesialis Paru dari RSUD Ibu Fatmawati Soekarno Surakarta.
Baca juga: 5 Obat Rumahan untuk Batuk dan Pilek yang Efektif saat Cuaca Dingin
Pertanyaan:
Dok, mengapa pengobatan TBC membutuhkan waktu yang lama bahkan hingga 6 bulan?
Desy, Karanganyar.
dr. Magdalena Sutanto, Sp.P., M.Kes. menjawab:
Karena kuman TBC itu kuman yang khusus, tidak seperti virus influenza atau virus penyakit yang bisa sembuh sendiri.
Kuman ini memang harus diobati secara khusus dengan obat-obatan yang sudah ditentukan.
Pengobatan TBC dibagi menjadi dua fase. Pada fase pertama, yaitu fase intensif selama dua bulan pertama.
Pasien akan mendapatkan empat macam obat, yaitu rifampisin, isoniazid, pirazinamid, dan etambutol.
Tujuan fase intensif ini adalah untuk mematikan kuman aktif dan menurunkan tingkat bakteri, sehingga mencegah risiko penularan.
Lalu, pasien masuk ke fase lanjutan yang berlangsung dari bulan ketiga sampai bulan keenam.
Baca juga: Daftar 10 Makanan Tinggi Vitamin C Selain Jeruk, Bantu Jaga Daya Tahan Tubuh
Pada fase ini, pasien hanya mengonsumsi dua obat, yaitu rifampisin dan isoniazid.
Tujuan fase lanjutan ini adalah membersihkan kuman yang persisten dan memastikan tidak ada kuman yang tersisa.
Jadi memang harus diselesaikan fase intensif dan fase lanjutan minimal 6 bulan.
Bahkan, jika kondisi TBC lebih berat atau ada penyakit penyerta seperti diabetes, atau jika TBC menyerang organ lain, pengobatan yang dilakukan bisa sampai 9-12 bulan.
(Tribunhealth.com/cms)