TRIBUNHEALTH.COM - Inseminasi intrauterin merupakan salah satu metode untuk membantu mendapatkan kehamilan.
Metode ini bisa menjadi salah satu langkah yang bisa dilakukan pejuang garis dua selain bayi tabung.
Apakah proses ini bisa menimbulkan rasa sakit?
TribunHealth.com pernah menanyakan hal ini kepada Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan RS PKU Surakarta, dr. Soffin Arfian, Sp.OG, MBA, FEGRF.
Pertanyaan ini disampaikan ketika dr. Soffin menjadi narasumber Momspiration "Saat Garis Dua Tak Kunjung Datang, Harapan Baru dengan Program IUI (Insemenasi Intrauterin)" yang tayang di YouTube Tribunnews dan Tribun Health pada Senin (4/8/2025).
Berikut ini jawaban dr. Soffin Arfian, Sp.OG, MBA, FEGRF dalam kutipan langsung:
"Jadi gini, jadi kalau menyakitkan itu sebenarnya relatif, ya.
Karena secara umum itu nggak sakit.
Itu sama kayak pemeriksaan biasa.
Jadi, pasien nanti, pasangan ini, si ibu nih, itu kita posisikan dalam posisi litotomi namanya, ya.
Kita buka maaf, ya… Kita buka vaginanya dengan alat, namanya spekulum.
Kita buka itu sama kayak pemeriksaan biasa, gitu.
Selama nggak kaku, paha, otot panggul, aman.
Nah, kalau yang dimaksud sakit proses inseminasi, ya nggak.
Baca juga: 4 Jenis Ikan yang Tidak Boleh Dijadikan Menu MPASI untuk Bayi
Karena inseminasi itu, cateter yang kita masukin itu harus sangat lembut…
Jadi, saking lembutnya, cateter ini begitu nempel mulut rahim, dia itu menekuk.
Sehingga, maksudnya, kenapa kok lembut?
Karena dia itu fundus, itu dinding domenya, ya, puncaknya rahim... Itu kalau ketotol (tersenggol) gitu, kalau nggak lembut, rahim itu kontraksi.
Maka resikonya justru menggagalkan inseminasi itu sendiri.
Karena itu, dia harus lembut banget. Jadi, nempelnya itu pelan. Masukinnya itu pelan.