TRIBUNHEALTH.COM - Menyimpan ASI perah menjadi salah satu cara terbaik bagi ibu menyusui agar tetap bisa memberikan nutrisi untuk bayi, meski tidak selalu dapat menyusui secara langsung.
Namun, penyimpanan ASI tidak boleh dilakukan secara asal-asalan. Jika cara penyimpanannya salah, maka ASI bisa cepat rusak, terkontaminasi, bahkan kehilangan kandungan gizinya.
Oleh karena itu, penting bagi ibu untuk memahami aturan dasar menyimpan ASI agar tetap segar dan aman dikonsumsi bayi.
Melansir laman The Health Site, ada beberapa panduan yang bisa dilakukan saat menyimpan ASI perah:
1. ASI di suhu ruangan
ASI yang baru diperah dapat bertahan sekitar 4 jam pada suhu ruangan. Pastikan wadah penyimpanan tertutup rapat agar ASI tidak tercemar debu, bakteri, atau kotoran dari luar.
Baca juga: Bantu Tingkatkan Produksi ASI, Intip 5 Manfaat Kacang Almond untuk Ibu Menyusui
2. ASI dalam kulkas
Jika ingin menyimpan lebih lama, ASI bisa dimasukkan ke dalam lemari pendingin. Di suhu kulkas, ASI umumnya dapat bertahan 3–4 hari.
Letakkan di rak bagian dalam, bukan di pintu, karena suhu di pintu kulkas lebih sering berubah saat dibuka-tutup.
3. ASI dalam freezer
Untuk penyimpanan jangka panjang, ASI bisa dibekukan. Di dalam freezer, ASI dapat bertahan hingga 6 bulan.
4. Mencairkan ASI beku
Jika ingin memberikan ASI beku kepada bayi, cairkan dengan cara merendam wadah ASI di dalam air hangat atau mengalirkannya di bawah air hangat.
Jangan pernah menggunakan microwave atau air mendidih, karena panas berlebih bisa merusak nutrisi ASI.
Baca juga: Payudara Sakit saat Menyusui? Kenali Penyebab Mastitis dan Cara Mengatasinya
5. ASI yang sudah dicairkan
ASI yang telah dicairkan sebaiknya langsung diberikan pada bayi. Jika dibiarkan di suhu ruangan, batas maksimal hanya 1–2 jam. Ingat, ASI yang sudah dicairkan tidak boleh dibekukan kembali.
Langkah Tepat Menyimpan ASI
- Jaga kebersihan sebelum memerah
Selalu cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum memerah ASI. Pastikan juga pompa ASI bersih dan steril.
- Pilih wadah yang sesuai
Gunakan kantong penyimpanan khusus ASI atau wadah berbahan kaca yang aman untuk makanan. Hindari wadah plastik biasa yang tidak food grade.
- Beri label tanggal perah
Tuliskan tanggal dan jam ketika ASI diperah. Hal ini membantu ibu mengetahui mana ASI yang harus digunakan lebih dulu agar tidak terbuang.
- Jangan isi penuh wadah